Pages - Menu

Kamis, Juni 16, 2011

Say no to INSOMNIA

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. – Wikipedia Indonesia

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.

Insomnia adalah suatu kondisi di mana anda memiliki masalah saat terbangun atau terlelap. Beberapa orang dengan insomnia dapat tidur dengan mudah tetapi bangun terlalu cepat. Orang lain mungkin memiliki masalah yang berlawanan, atau mereka ada masalah baik dengan saat bangun dan tertidur pulas.

Dengan kata lain, insomnia merupakan suatu gejala yang membuat seseorang tidak dapat tidur dengan pulas.



Mengapa saya membuat artikel ini? Karena saya juga sering mengalami hal tersebut dan hal tersebut membuat saya penasaran tentang cara mengatasi hal ini. Maka terlintas di benakku, “Mungkin ada juga orang lain yang mengalami hal yang serupa dengan saya (mengalami insomnia dan mencari tips mengatasi insomnia di internet), dan akhirnya muncullah artikel ini.
Sebelumnya, harus diketahui terlebih dahulu gejala insomnia,

Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.

Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.

Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.

Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.

Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.

Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.

Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.

Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
  • Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
  • Bekerja pada malam hari.
  • Sering berubah-ubah jam kerja.
  • Penggunaan alkohol yang berlebihan.
  • Efek samping obat (kadang-kadang).
  • Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).

Bagi para insomniac (orang yang terkena insomia ) baca saja cara mengatasi insomnia di bawah ini

1. Membuat kamar tidur anda tempat yang mengundang kebahagiaan
Pastikan kamar bebas dari kekacauan dan gangguan. Pastikan anda memiliki tempat tidur dan kasur yang tepat dengan kebutuhan anda. Kasur yang salah dapat mengakibatkan masalah musculoskeletal dan gangguan tidur.

2. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur
Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur. Menghindari penggunaan tempat tidur untuk menonton TV, makan, bekerja, atau kegiatan lain. Jika anda adalah satu dari sekian banyak orang yang ingin menggunakan tempat tidur untuk sedikit membaca malam, hanya membaca buku yang senang di tempat tidur.

3. Memperbaiki diri sendiri untuk menghubungkan tempat tidur dengan tidur
Therapists sering menggunakan “reconditioning” sebagai bagian dari rencana untuk pengobatan insomnia. Dengan metode ini, orang yang “direvisi” untuk menghubungkan tempat tidur dengan tidur. Jika anda menemukan bahwa anda tidak dapat tidur sama sekali, keluar dari kamar dan pindah ke kamar lain, sehingga anda hanya bergabung dengan tempat tidur dan tidak tidur dengan terpaksa

4. Membuat kebiasan siklus tidur-bangun
Membuat kebiasaan siklus tidur-bangun. Tubuh anda akan belajar untuk mengatur jam internal untuk jadwal anda dan akhirnya akan menanggapi petunjuk internal menjadi ngantuk pada waktunya dan bangun pada waktu yang ditentukan. Cara yang baik untuk memulai ini adalah dengan cara bangun di waktu yang sama setiap pagi, bahkan pada akhir pekan.

5. Hindari Tidur Siang
Tidak peduli bagaimana godaannya, tidur siang dapat membuat anda sulit untuk jatuh tertidur pada malam hari bahkan dengan usaha lebih keras. Tidur “Extra” pada akhir pekan juga dapat merusak jadwal tidur anda dan memburuk insomnia.

6. Membatasi konsumsi kafein anda
Membatasi konsumsi kafein anda di sore dan malam hari. Ingat bahwa makan coklat dan minum kakao dan colas juga adalah sumber-sumber kafein.

7. Perhatikan minuman beralkohol dan berhenti merokok
Jangan minum minuman beralkohol dalam beberapa jam sebelum tidur. Dengan jumlah alkohol berlebihan setiap saat pada siang hari juga dapat mengganggu pola tidur dan mengakibatkan tidak mencukupi tidur. Merokok juga dapat memperburuk insomnia.

8. Olahraga
Sesuaikan latihan harian anda, tetapi tidak melakukan latihan yang berat tepat sebelum waktu tidur.

9. Makan makanan yang ringan di malam hari
Makan makanan yang berat di malam hari atau hanya makan sebelum tidur dapat mengganggu tidur anda.

10. Membuat periode “winding down” di malam hari
Membuat “winding down” dalam jangka waktu malam hari saja sebelum waktu tidur. Mencoba untuk membebaskan pikiran anda dari kerepotan atau yang mengganggu pikiran dan terlibat dalam santai, kegiatan menyenangkan seperti membaca, mendengarkan musik, atau menonton film yang menyenangkan.
11. Jika akan tidur maka lakukan niat yang kuat dan relaksasi fisik serileksnya.
12. Sebelum tidur, ingatlah untuk berdoa karena ini bisa sebagai sarana meditasi utk Anda juga.
DampakInsomnia
Tentu saja gangguan insomnia akan memiliki dampak negatif dalam kehidupan individu yang bersangkutan. Pertama, akan mengurangi daya tahan tubuh sehingga berpeluang terhadap munculnya sejumlah penyakit. Sebab, tubuh manusia diciptakan sedemikian sempurnanya – yang secara alamiah telah diatur sebuah metabolisma fisik yang akan mempengaruhi kesehatan. Fisik dan mental seseorang akan sehat jika terdapat keteraturan antara terjaga dan tidur. Bukankah tidur juga berfungsi terhadap penataan kembali keseimbangan fisik setelah sekian lamanya terjaga dan terjadi kecapekan kerja.



Sebab dengan adanya tidur maka tubuh akan memproses untuk mengurangi asam laktat yang berfungsi terakumulasinya kecapekan. Itulah kiranya jika seseorang tidurnya normal maka ketika bangun tidur akan terasa segar kembali yang disebabkan asam laktat tersebut telah terminimalisasi. Sebaliknya jika seseorang mengalami kurang tidur maka asam laktat belum hilang secara sempurna.

Kedua, susah tidur akan berpengaruh terhadap stabilitas emosi sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini jika seseorang dalam lingkungan kerja, maka akan menurunkan tingkat motivasi, konsentrasi, ketelitian, kreativitas dan produktivitas kerjanya. Demikian juga terhadap aktivitas lainya akan mengalami gangguan misalnya dalam belajar mengajar, menyelesaikan tugas, dan interaksi sosial. Bahkan dampak insomnia ini akan memudahkan seseorang untuk menderita stres. Hal ini cukup beralasan, sebab sebagaimana dikatakan di atas bahwa insomnia hanya merupakan gejala penampakan dari luar bahwa seseorang memiliki penyakit yang harus diobati (jurnal Psychology Today, Juni 1986).


Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload


Fullerena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.