Kamis, Juni 23, 2011

"Malas merupakan sutu penyakit mental. Kenapa disebut sebagai penyakit mental? Disebut demikian karena setiap orang yang dihinggapi rasa malas membawa dampak yang sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, maupun berdagang tidak akan datang dari orang yang dihinggapi rasa malas."


  1. Ubahlah Mindset Negatif-Change Your Negative Mindset

Menurut buku yang ditulis oleh Imam Munadi;"New Born Super Muslim", menyebutkan bahwa, Mindset seseorang amat besar pengaruhnya dalam menentukan perilaku orang tersebut. Perilaku amat besar pengaruhnya dalam menentukan tindakan-tindakan yang diambil. Dan pada akhirnya, tindakan-tindakan itulah yang akan menentukan hasil-hasil yang akan kita dapatkan.

Jadi sesungguhnya, kalau seseorang memiliki mindset yang positif, janganlah heran kalau hasil karya orang tersebut bakan positif. Dan sebaliknya, jika ada seseorang yang memiliki mindset negatif, jangan heran kalau hasil yang didapatkan akan negatif pula. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan mindset yang bersemayam dalam diri masing-masing, baik terhadap profesi, pekerjaan, maupun sekolah kita.

Satu hal yang ingin saya sampaikan adalah sebagai seorang muslim, seyogianya kita harus dapat mengkondisikan bahwa semua tindakan yang kita perbuat harus diniatkan karena-Nya. Baik itu dari tindakan kecil hingga yang besar sekalipun. Bukankah Allah SWT berfirman,

"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS Al- An'am:162)


Seyogianya, harus kita sadari bahwa suatu kesuksesan hakiki itu tidak dapat lepas dari karunia-Nya. Maka, kita tidak boleh berkata bahwa suatu kesuksesan hakiki hanya diperoleh dari hasil ikhtiar-kita semata. Ingatlah bahwa Allah selalu ada dan pasti hadir dalam setiap kesuksesan. Apabila dapat menyadari hal tersebut,maka esensi takwa terhadap Allah-pun dapat terlaksana.


Berarti, kika kita seorang pelajar, ubahlah mindset pesimis yang masih bersemayam dalam diri masing-masing. Contoh: Yang pada tadinya kita ber-mindset," Wah, besuk ulangan biologi, bukunya tebel banget, belum lagi apalan ilmiahnya ngak karuan...sepertinya aku tidak bisa nih..." menjadi, "Besuk Ulangan biologi, walaupun bukunya tebal dan hapalan ilimiahnya sangat banyak, aku yakin otakku dapat menangani semua permasalahan byang ada. Aku yakin jika otakku dapat bekerja dan menghafal setiap nama-nama ilmiah yang ada. Aku yakin atas kemampuan otakku".


Nah, seandainya setiap orang memiliki mindset positif, saya yakin kualitas SDM Indonesia, khusunya para pelajar pun tidak dapat diragukan lagi.


2. Buatlah Suatu Target-Make a Target


Langkah yang harus dilakukan setelah mengubah mindset negatif adalah membuat suatu Target. Dengan adanya suatu target, kita akan menjadi semakin termotivasi untuk selalu bertindak, dalam upaya untk menaklukkan Target yang telah kita tulis. Dengan adanya suatu target, kita menjadi semakin tekun, tidak membuang-bunga waktu yang ada. Dan dengan adanya suatu target, resiko tertimpanya penyakit malas pun akan menjadi minim. Namun, dari banyaknya kasus yang telah saya temui, banyak dari teman-teman saya sendiri yang hanya berprinsip-Tulis lalu Buang.Dalam artian mereka telah menyusun Target dengan sangat rapi dan runtut. Lalu, setelah itu langsung lempar deh ke tempat sampah
karena malas. Nah, maka dari itu dalam pelaksanaannya, harus dilakukan dengan prinsip-Tulis lalu Kerjakan. Insyaallah semangat kerja akan kembali membara agar dapat menyelesaikan target yang telah dibuat.


Bagi teman-teman saya yang menjadi anggota ROHIS, ingatlah ketika kita pertama kali disambut oleh kakak-kakak senior di Lab kimia. Sewaktu itu, senior memutarkan sebuah video (yang kalau tidak salah) pengalaman hidup seorang mahasiswa IPB (Insttitut Pertanian Bogor) yang berhasil menyelesaikan semua target yang telah dia tulis. Dalam video itu diceritakan dia berhasil mencetangi ke-100 targetnya dengan jangka waktu 3 tahun. Suatu tindakan yang perlu kita tiru bukan?



3. Pilihlah Teman ber-energi Positif-Choose Your Positive Friend


Seorang pemenang akan mempunyai teman pemenang. Seorang pecundang akan mempunyai teman pecundang.


Mungkin ungkapan di atas, mau tidak mau, saya menyetujuinya. Bagaimana tidak? Rasulullah pun bersabda:


"Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya." (HR. Bukhari)

Para pembaca sekalian, seorang pemalas pasti tidak akan betah jika bersama-sama seorang yang pemenang. Mereka tidak akan betah jika berlama-lama dalam kumpulan orang-orang yang selalu optimis. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa jika ada suatu masalah, curhat/sharing terhadap orang-orang yang berpenyakit malas sepintas dapat melegakan belenggu hati. menjadi suatu kepuasan tersendiri dalam rasa psikologis. Walau demikian, jika kita sedang terserang penyakit malas, mendekati orang-orang seperti ini justru tidak akanmembantu sama sekali. Pada akhirnya dapat memperparah kondisi diri kita sendiri.
Maka saya sarankan, jika seandainya rasa malas tiba-tiba muncul, segeralah cari kumpulan orang-orang pemenang. Dimana terdapat energi optimis, positive-thinking, self-motivated, ambisius, dan memilki impian yang tinggi. Kumpulan orang-orang semacam ini biasanya memilki suatu energi positif yang dapat berpengaruh langsung pada diri kita. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang dapat menginspirasi orang lain, membuat kita terhindar dari sikap pesimistik, useless, dan selalu down.

4. Ingatlah Karunia yang diberikan oleh Allah SWT-Pray to Him


Kawan-kawanku, cara terakhir yang dapat saya sarankan adalah selalu ingat banyaknya karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Tidak dapat kita pungkiri bahwa telah banyak karunia yang diberikan oleh-Nya, sehingga tanpa kita sadari kita sendiri (termasuk saya) terkadang sering menyepelekan dan menganggap biasa saja nikmat yang telah diturunkan. Hal ini sebenarnya sangat sesuai dengan firman Allah swt,


"Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur." (QS Al-Mu'minun:78)




Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload


Fullerena


0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !