Sebelum ada ilmu sains yang terorganisasi atau bahkan metode ilmiah yang mengharuskan adanya bukti, di dunia barat telah dikenal luas sebuah teori mengenai asal usul kehidupan. Bentuk kehidupan di bumi diciptaka oleh suatu kekuatan supranatural atau kekuasaan Tuhan. Teori ini di kenal dengan nama Teori Ciptaan (special creation).
Teori yang melibatkan kekuatan supranatural atau kekuasaan Tuhan ini menimbulkan kesulitan mendasar yakni mencampur adukkan agama dengan ilmu pengetahuan. Kepercayaan agama berdasar pada iman, yang merupakan keputusan individual dan subjektif. Sebaliknya, ilmu pengetahuan di bangun berdasarkan bukti-bukti objektif. Secara tekhnik, kedua usaha ini begitu terpisah dan gagasan-gagasannya tidak bisa di bandingkan secara absah. Namun kita manusia dan kita benar-benar membandingkan keduanya.
Apa yang membuat pertanyaan tentang asal mula kehidupan begitu sulit adalah karena itu telah terjadi di masa lalu, sehingga mustahil bagi kita untuk mempelajari bukti-bukti langsungnya. Mirip pemain golf yang bermain sendirian yang memukul bola ke sebuah lubang 3 km jauhnya secara membabi buta dan, ketika melihat ke lapangan rumput, ia menemukan bolanya di dalam lubang.
Sekali pukul langsung masuk? Mungkin. Ia tidak bisa memutar balik waktu untuk mengetahuinya apakah bolanya melayang sendiri - atau dilakukan oleh pelawak yang usil.
Jadi, secara formal ilmu pengetahuan menolak campur tangan Tuhan dalam asal - usul kehidupan, baik karena kurangnya bukti tetapi juga Tuhan tidak memiliki wujud. Banyak sekali ilmuan yang percaya pada Tuhan, tetapi ketika mereka mengenakan topi ilmiahnya, mereka harus tunduk pada aturan ilmu pengetahuan. Jadi, apabila ditemukan kehidupan di tempat lain di alam semesta ini, maka pasti menjadi pukulan yang menarik bagi kepercayaan agama demikian pula ilmu pengetahuan.
Teori yang melibatkan kekuatan supranatural atau kekuasaan Tuhan ini menimbulkan kesulitan mendasar yakni mencampur adukkan agama dengan ilmu pengetahuan. Kepercayaan agama berdasar pada iman, yang merupakan keputusan individual dan subjektif. Sebaliknya, ilmu pengetahuan di bangun berdasarkan bukti-bukti objektif. Secara tekhnik, kedua usaha ini begitu terpisah dan gagasan-gagasannya tidak bisa di bandingkan secara absah. Namun kita manusia dan kita benar-benar membandingkan keduanya.
Apa yang membuat pertanyaan tentang asal mula kehidupan begitu sulit adalah karena itu telah terjadi di masa lalu, sehingga mustahil bagi kita untuk mempelajari bukti-bukti langsungnya. Mirip pemain golf yang bermain sendirian yang memukul bola ke sebuah lubang 3 km jauhnya secara membabi buta dan, ketika melihat ke lapangan rumput, ia menemukan bolanya di dalam lubang.
Sekali pukul langsung masuk? Mungkin. Ia tidak bisa memutar balik waktu untuk mengetahuinya apakah bolanya melayang sendiri - atau dilakukan oleh pelawak yang usil.
Jadi, secara formal ilmu pengetahuan menolak campur tangan Tuhan dalam asal - usul kehidupan, baik karena kurangnya bukti tetapi juga Tuhan tidak memiliki wujud. Banyak sekali ilmuan yang percaya pada Tuhan, tetapi ketika mereka mengenakan topi ilmiahnya, mereka harus tunduk pada aturan ilmu pengetahuan. Jadi, apabila ditemukan kehidupan di tempat lain di alam semesta ini, maka pasti menjadi pukulan yang menarik bagi kepercayaan agama demikian pula ilmu pengetahuan.
Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.