Sabtu, April 09, 2011

Pada kesempatan kali ini akan kuceritakan pengalaman unik yang tidak akan pernah bisa kulupakan. Pengalaman ini sangat berarti, karena aku dapat menerapkan sains sebagai solusi pemecahan masalahnya. Peristiwa in menimpaku pada sore hari tanggal 16 Maret 2011.

Pada sore itu, ibu sedang membuatkan jus Wortel. Ketika hendak beristirahat, beliau berpesan untuk meletakkan sisa jus Wortel di dalam lemari es. Tanpa pikir panjang, jus wortel yang masih bersisa separuh gelas jumbo kuletakkan dalam Frezer. Permukaan frezer tidak rata karena banyak gundukan es, tapi entah kenapa aku tetap nekat bin memberanikan diri meletakkan jus wortel di atasnya.Rata Penuh

Jus wortel telah kuletakkan, lemari es kututup. Namun beberapa menit kemudian, terdengar suara jatuh dari dalam kulkas. Bunyinya semacam “gubrak”. Perasaanku was-was, takut-takut jus wortel-lah yang tumpah. Ternyata benar, setelah kubuka pintu lemari es, jus wortelnya telah tumpah dan mengotori bagian-bagian kulkas.





Dalam kondisi panik dan tidak terkendali tersebut, segera kuambil kain yang tidak terpakai untuk mengelap permukaan luar dan dalam kulkas yang kotor. Tidak ada pilihan lain bagiku, aku harus membersihkannya sendirian, sebelum ibu datang dan marah-marah.

Aku memindahkan satu persatu muatan dalam kulkas, dari daging, tempe,cabai, buah, dsb. Ternyata proses pemindahan itu menimbulkan suara dan membuat ibuku terbangun dari istirahatnya di sore hari. Spontan beliau kaget dan mulai berceramah, menyalahkan kecerobohanku.


(Daging, tahu, tempe, dsb)

Ibuku marah karena isi kulkas pada saat itu sedang penuh-penuhnya. Bagaimanapun caranya, aku harus membersihkan kulkas tersebut dalam waktu secepat mungkin dan sebersih mungkin. Karena jika tidak cepat, daging dapat segera membusuk karena terurai oleh mikroorganisme udara, dan buah-buahan dapat menjadi tidak segar lagi.
Ini dia yang menjadi persoalan, (daging dan buah)

Ibuku tambah menakut-nakutiku dengan berkata bahwa untuk menguras bersih kulkas dibutuhkan waktu 24 jam. Tentu saja jika ini terjadi, daging dan buah akan segera membusuk dan tidak layak untuk dimakan, padahal daging kan lagi mahal-mahalnya dipasar.

Es batu yang melekat di dinding frezer pun tidak sedikit, sangat banyak es yang meempel. Aku pun jadi khawatir tidak dapat membersihkan kulkas dengan cepat. Berikut bentuk es batu yang telah berhasil dikeluarkan :




Ibuku tidak henti-hentinya mengomel, sambil mendengarkan omelannya, tiba-tiba otakku berpikir dan menemukan suatu hal (lebih tepatnya sebuah metoda). Tiba-tiba saja otakku mengingat materi kimia tentang sifat koligatif larutan. Dimana pada sifat koligatif larutan telah diajarkan bahwa garam dapat menurunkan titik beku larutan. Yang berarti garam dapat mempercepat proses pelelehan es batu yang sangat banyak melekat di dinding frezer (di Negara beriklim 4 musim, gundukan salju di jalan raya dapat dicairkan dengan menambah garam).




Segera aku mengambil toples garam, aku takar beberapa sendok garam dan kemudian menaburkannya diatas permukaan frezer yang penuh sesak dengan es batu. Ibuku yang melihat keadaan ini, semakin memarahiku, beliau tidak tahu tentang apa yang kulakukan dan nampaknya sangatlah sulit untuk menjelaskan konsep sifat koligatif larutan pada ibu. Namun dalam debat bersama ibu pada waktu itu, akulah yang menjadi pemenang, karena aku meyakinkan ibu bahwa garam tidak akan merusak komponen kulkas. Namun ibu tetap saja tidak yakin atas apa yang aku lakukan.

Selain menambahkan garam, aku juga meng-angini kulkas dengan kipas angin supaya cepat mencair. Dari fisika, aku mengetahui bahwa putaran kipas angin akan mempercepat laju molekul-molekul udara sehingga akibatnya suhu meningkat dan membuat es lebih cepat mencair (inilah alasan mengapa tidak digunakannya Kipas angin di dalam ruang tertutup, lebih sering AC digunakan diruang tertutup).

Berikut susunan pembersihan kulkas dengan cepat,



Dengan demikian aku telah menumbangkan pernyataan ibu, karena proses pembersihan kulkas dengan metode yang aku gunakan hanyalah 24 menit. Terimakasih Sains, jika aku tidak menggunakan prinsip-prinsip sains, maka daging yang harganya 50ribu lebih dapat membusuk karena terpapar cukup lama.



Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload



Fullerena


1 komentar:

  1. Kipas angin lebih tepatnya mempercepat proses perpindahan panas. dari yang semula hanya berdifusi akhirnya bisa berkonveksi. Selain itu, udara juga berperan untuk membawa beberapa molekul air sehingga terjadi pergeseran perubahan fase ke kanan.

    BalasHapus

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !