Senin, Juni 13, 2011




money making opportunity

Sebelum membahas lebih jauh tentang sukses, berikut definisi sukses menurut teman-teman blogger,

“Kesuksesan adalah ketika seseorang mampu meraih hal yang menjadi target atau cita-citanya.” (Aulia Qiranawangsih)

Mampu melakukan sesuatu yang harus dilakukan.” (Amelia Riani)

Sukses menurut saya adalah, ketika hal yang diinginkan dan diusahakan menjadi kenyataan.” (Alan K. Fadliawan)

Definisi sukses menurut saya adalah, dapat menjalani kehidupan yg sesuai dengan keinginan hati sendri, bisa dinikmati tiap detiknya.” (Yuda Benyamin)

Keadaan dimana ketika target yang kita buat itu telah tercapai..” (Ismail Al-hajj)

Sukses dalam hidup adalah sebutan bagi orang yang selama hidupnya bisa mandiri dalam segala aspek, bisa berdiri sendiri, dan mampu menurunkan nilai-nilai hidup yang baik bagi orang-orang di sekelilingnya.” (Rhonita Dea)

Sukses adalah mencapai sesuatu yang telah ditargetkan. Jadi, kembali lagi ke target masing-masing. Ada yang menargetkan jadi PNS dan punya satu motor saja, dan ternyata itu tercapai, menurut si pelaku, itu sukses, tapi ada juga yang bercita-cita S2 di Eropa dan memiliki satu perusahaan terbesar di Indonesia, jika orang itu baru memiliki motor dan sebenarnya dia sudah jadi PNS, menurut si pelaku, itu belum sukses. Pada prinsipnya, kesuksesan itu relatif, tergantung dari target yang ingin kita capai. NAMUN, INI YANG PERLU DIINGAT, bahwa kita tidak mungkin mencapai suatu kesuksesan besar dengan seketika. Kesuksesan besar hanya dapat dicapai melalui akumulasi kesuksesan2 kecil.

Saya kasih contoh sederhana, tidak mungkin seseorang bisa menjadi juara nasional badminton kalau di tingkat RT-RW-nya saja pun dia tidak bisa bersaing. Tapi pasti seorang juara nasional bisa menjadi seorang juara melalui tahapan2 alamiah, misalnya, dari level turnamen kelurahan, kecamatan, kota, provinsi, dst..

Pada akhirnya, “A failure can be an energy, a success can be a poison. It depends on how grateful we are.” (Sigit Erdianto).

Mencapai suatu titik kehidupan seperti yang kita impikan” (Abdullah Hasni)

Berhasil mendapatkan apa yg kita inginkan dan tawakal terhadap hasil yang didapat mendapatkan keridhoan ALLOH SWT tur tiasa istiqomah dina jalanna!’ (Indra “beye”)

Melakukan usaha semaksimal mungkin, iktiar, istiqomah, apapun hasilnya, tapi harus bisa dapetin kepuasan dari usaha itu.” (Rahmi Husnayani)

Menurutku jika kita udah bisa mencapai apa yang kitaharapkan, kita rencanakan, setelah kita berusaha ” (Cucu Sukaenah)

Dapat mencapai sesuatu sesuai yang di targetkan tapi lebih dari orang lain.” (Raden Wiena)

"Sukses itu akibat, bukan tujuan" (Nur Abdillah Siddiq)

Sukses tuh klo qta bisa mencapai apa yg qta targetin, bisa membahagikan diri sendiri jg orang lain, banyak uang blm tentu sukses jg” (Qisthyna Ghaisani)


Tidak ada orang yang ingin gagal, semua orang ingin jadi orang yang sukses. Tetapi apakah semua orang ingin berkorban untuk mencapai kesuksesan? Tidak. Banyak orang yang ingin sukses, menjadi kaya, terkenal, atau menjadi ahli dalam suatu bidang hanya dalam sekejap mata. Faktanya, menjadi sukses adalah sebuah perjalanan panjang dimana kita harus banyak berkorban untuk meraihnya. Apakah kamu sudah punya rencana untuk 1 tahun, 5 tahun, atau 10 tahun ke depan? Jika punya, maka itu adalah hal yang baik. Apabila kamu sama sekali belum tahu akan melakukan apa di masa depan, cobalah untuk mulai merencanakan itu, semakin cepat semakin baik.

Namun, apakah hanya dengan memiliki rencana di masa depan akan membuatmu sukses? Tidak. Akan banyak rintangan yang kamu harus hadapi untuk menuju ke sana. Dan faktanya adalah, rintangan itu justru banyak yang berasal dari diri kita sendiri, terutama kebiasaan kita. Ya, musuh terbesar dalam mencapai kesuksesan adalah diri kita sendiri.

Di bawah ini adalah 10 kebiasaan buruk yang menghalangi dirimu dari kesuksesan:


1. Tidak tahu prioritas


Ketika kamu memiliki suatu pekerjaan penting yang harus dilakukan namun kamu malah melakukan pekerjaan lain yang tidak penting, maka ini adalah sebuah bencana. Jika apa yang kamu kerjakan sangat banyak, buatlah daftar to-do-list yang berurutan mulai dari pekerjaan yang penting sampai yang kurang penting.

2. Menunda-nunda pekerjaan (procrastinate)


Orang yang suka menunda-nunda pada akhirnya cenderung tidak melakukan apapun. Sikap yang menonjol dari seorang procrastinator adalah sikap optimis bahwa ia bisa mengerjakan sesuatu dalam waktu yang singkat. Padahal waktu yang singkat akan memberikan tekanan yang lebih besar dan membuat hasil pekerjaanmu tidak maksimal atau lebih parah lagi, tidak selesai.

3. Tetap berada di zona nyaman

resized safety zone logo


Orang yang tetap berada di zona nyaman adalah orang yang takut akan perubahan. Takut akan hal baru akan menghalangi seseorang dalam meningkatkan kemampuan, mengembangkan diri dan berinovasi. Apakah kamu akan pernah sampai di puncak apabila kamu terus berkemah di lereng gunung?

4. Menyerah terlalu cepat

Ketika kamu sudah melangkah, maka kamu akan menghadapi kesulitan, halangan, dan kesalahan. Semua orang mengalami itu, bukan hanya dirimu. Yang membedakan adalah reaksi kita saat menghadapi kesulitan. Kamu harus mengetahui bahwa tidak ada cara atau resep mudah untuk mencapai kesuksesan, apapun yang kamu kerjakan. Tahukah kamu bahwa kegagalan adalah pilihan, bukan nasib? Kamu hanya akan gagal ketika kamu menyerah.

5. Tidak ada tindakan


Rencana sebaik apapun, mimpi sebesar apapun tidak ada gunanya apabila kamu tidak mengambil tindakan. Kamu mungkin saja punya impian menjadi miliuner, tetapi bisakah itu terjadi apabila apa yang kamu kerjakan hanya menonton tv atau bermain game?







6. Tidak memiliki mimpi


Orang yang tidak memiliki mimpi tidak akan memiliki alasan untuk berjuang dan berusaha. Ibaratnya seperti bermain basket tanpa keranjang untuk memasukkan bola, apa gunanya? Hidupmu akan hampa dan membosankan apabila kamu tidak memiliki mimpi untuk diperjuangkan. Manusia tidak akan hidup selamanya, apakah kamu senang menghabiskan waktumu yang singkat ini dengan mengembara tanpa tujuan?

7. Perfeksionis

Perfeksionis adalah pembunuh karir. Kamu tidak akan pernah bisa menghargai hasil pekerjaanmu dan selalu fokus pada apa yang salah dari pekerjaanmu itu. Memang berinovasi dan memperbaiki kekurangan pekerjaan kita adalah hal yang sangat baik, namun semua itu bisa kita lakukan seiring waktu berjalan. Pekerjaan manusia tidak akan pernah sempurna, akan selalu ada ruang untuk kemajuan. Jangan lupa bahwa masih banyak hal yang harus kamu kerjakan.





8. Tidak fokus


Note: ‘Focus’ here is not focus as in ‘a point of convergence of a beam of particles, as in lights, electrons, sounds, etc’, but more about focus as ‘a center of activity, attraction, or attention’ or point of concentration’

dartboard.jpgIni adalah salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan orang. Mereka memiliki ambisi besar untuk sukses, lalu mereka ingin mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Hasilnya sudah bisa ditebak, mereka kewalahan. Mereka berpindah dari satu pekerjaan, ke pekerjaan lain, namun tidak ada satupun dari pekerjaan itu yang selesai. Bisakah kamu memakan satu hamburger hanya dalam satu gigitan?

9. Budaya instan





Zaman sekarang adalah zaman dimana manusia sangat dimanjakan. Handphone, komputer, internet, mobil, lift, mie instan, bahkan makanan siap saji. Karena sudah terbiasa terhadap fasilitas-fasilitas seperti itu, manusia ingin serba cepat dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam meraih kesuksesan. Mereka biasanya akan mencari suatu pekerjaan yang diyakini mampu membuat ia cepat sukses, dan ketika menghadapi kegagalan, mereka akan putus asa. Kamu harus tahu bahwa, tidak ada yang namanya kesuksesan yang instan. Seperti yang dikatakan di awal artikel, kesuksesan adalah perjalanan.

10. Manajemen waktu yang buruk

Satu tahun terdiri dari 365 hari, satu hari terdiri dari 24 jam, dan satu jam terdiri dari 60 menit. Semua makhluk hidup di bumi ini memiliki waktu yang sama, namun mengapa hasilnya berbeda? Sedikit yang sukses, banyak yang gagal. Cara bagaimana kita memanajemen waktu sangat menentukan. Sedikit orang yang berusaha mewujudkan mimpinya, namun sangat banyak yang bermalas-malasan dan terus menunggu waktu yang mereka anggap tepat. Apa alasannya? Aku masih muda, aku belum siap, hidup harus dinikmati, atau alasan lain yang intinya mengatakan bahwa ‘waktuku masih banyak, tenang saja’. Bisakah kamu mengatakan itu, apabila seandainya kamu diberi tahu bahwa hidupmu tinggal 1 hari, 1 bulan, atau 1 tahun lagi? Apakah kamu masih menganggap waktumu masih banyak? Apabila kamu tidak pernah mengatur waktumu, pada akhirnya kamu hanya akan bisa menyesal, ternyata semua sudah terlambat.
"Success is a journey, not a destination." Ben Sweetland

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !