Rabu, Juli 18, 2012

Krisis BBM, frase inilah yang sangat populer di abad ke 21 ini. Hampir setiap orang membicarakannya, termasuk tulisan ini yang nantinya akan mengupas sedikit tentang krisis BBM dan solusinya.

Krisis BBM adalah permasalahan utama yang dihadapi oleh semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Ketersediaan BBM bahkan diprediksikan akan habis pada 18 tahun ke depan (hanya berupa prediksi). Hal ini disebabkan tingginya tingkat konsumsi bahan bakar minyak dunia dan semakin menipisnya persediaan sumber daya alam di bumi (kalau ini semua sudah tahu, bahkan anak SD yang belajar tentang IPA juga sudah tahu).. BBM yang berasal dari fosil merupakan bahan bakar minyak yang tidak dapat diperbaharui, apabila tidak dilakukan penggantian atau konversi bahan bakar fosil, maka akan terjadi krisis energi dunia. Hal yang mengerikan untuk dibayangkan.
 Mengenai pernyataan diatas, dipertegas dalam grafik berikut, dimana Indonesia pada awalnya adalah negara pengekspor minyak (negara kaya), tetapi kemudian karena bumi berputar,pada tahun 2003 Indonesia menjadi negara pengimpor minyak.

Gambar 1. Grafik Perbandingan Produksi dan Konsumsi Minyak Harian Indonesia
(sumber : BP Statistical Review of World Energy 2011)


Di lain pihak, produksi minyak sawit di Indonesia menduduki peringkat 1 di dunia sejak tahun 2009, yakni menyediakan sekitar 57% minyak kelapa sawit untuk dunia. Kini produksi minyak sawit Indonesia mencapai 22,5 juta ton pada 2010 dan diperkirakan akan naik hingga 40 juta ton pada 2020. (sumber:lipi.go.id).
Gambar 2 - Grafik Produksi CPO pertahun


Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) adalah salah satu bagian dari buah kelapa sawit yang tidak dimanfaarkan. Dengan asumsi 1 ton CPO (crude palm oil) menghasilkan sekitar 1,1 ton TKKS. Per tahunnya Indonesia menghasilkan 18 juta ton CPO (data 2009), artinya sekitar 20 juta ton TKKS dihasilkan per tahun. Sedangkan diperkirakan 1 ton TKKS bisa menghasilkan 150 liter bioetanol.(Sumber = Gloria Samanta 2011)

Mohon bersabar dalam membaca tulisan dibawah, ada perhitungannya dikit :

Mengacu pada gambar 1, jika rata-rata kebutuhan minyak Indonesia dalam satu hari adalah 1,3juta barrel perhari, maka kebutuhan minyak dalam satu tahun adalah 1.300.000 x 365 (jumlah hari dalam setahun) x 159 (konversi barel ke liter) = 75.445,5 juta liter.

Sedangkan menurut gambar 2, jika produksi CPO dalam satu tahun adalah 20juta ton maka bioetanol yang dihasilkan adalah 20.000.000 x 150 (1 ton TKKS = 150 liter bioetanol) = 3.000 juta liter. 

Jadi, persentase minyak yang dihasilkan oleh TKKS adalah (3000/75445,5) x 100% = 3,976 %

Hasil ini masih jauh dari 100%. Jadi kesimpulannya adalah potensi kelapa sawit Indonesia yang nomor 1 di dunia belum mampu menggantikan peranan BBM.


0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !