Rabu, Oktober 31, 2012

Abu Qasim Az-Zahrawi, The Father of Surgery
Nama lengkapnya Abu Al -Qasim Khalaf Ibnul Abbas Az-Zahrawi atau dikenal di dunia Barat dengan nama Abulcasis. Lahir di az-Zahra, sebelah utara Cordova, ibukota Andalusia (sekarang Spanyol). Beliau merupakan tokoh cendekiawan muslim dengan bakat multitalenta yang luar biasa di awal zaman keemasan dunia Islam, khususnya Andalusia. Az-Zahrawi seorang dokter ahli bedah (surgeon). Bahkan karena kesungguhan dan inovasinya di bidang bedah, beliau dikategorikan sebagai “The Father of Surgery”.

Abu Qasim Az-Zahrawi menulis buku yang berjudul at-Tasrif (Metode Pengobatan-the Method of Medicine), sebuah ensiklopedia kedokteran yang terdiri dari 30 jilid yang diuraikannya secara sangat rinci dengan melukiskan lebih dari 200 gambar yang antara lain penekan lidah (spatula), ekstraktor (pencabut) gigi, hingga ke peralatan obstetric (kandungan). Sebuah penemuan autentik yang belum pernah dilakukan oleh para dokter sebelumnya. Buku tersebut juga menjelaskan pula bidang pengobatan, ortopedi, mata, farmakologi, nutrisi, dan lain-lain. Buku ini merupakan buah karya yang mencatat pengetahuan dan pengalamannya selama 50 tahun, lebih dari separuh hidupnya di abadikan dalam profesinya. Buku at-Tasrif merupakan masterpiece pemikirannya dan merupakan rujukan di bidang kedokteran. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan judul Chirugi` (Ilmu Bedah).


Bukan itu saja, Az-Zahrawi telah memperkenalkan penggunaan kauter (zat yang dapat membakar) dalam bedah, menjelaskan tonsilektomi (pngangkatan tonsil/amandel), trakeotomi, dan kraniotomi yang dilakukannya pada janin yang telah mati. Ia menjelaskan bagaimana cara mengguanakan pengait untuk mengangkat polip di hidung, bulb syringe untuk memberikan enema pada anak-anak, serta pisau metal dan Speculum untuk mengangkat batu di kandung kemih.

Di bidang kebidanan, dikenal “posisi Walcher” yang pertama kali dijelaskan oleh az-Zahrawi. (Jika ingin fair, seharusnya disebut “posisi Zahrawi” bukan “posisi Walcher”). Dalam sejarah pengobatan dan kedokteran, beliau termasuk pelopor bahkan orang pertama yang mampu mengoperasi saluran kencing dan mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran tersebut. Beliaulah pelopor illu bedah yang pada waktu itu belum dikenal dunia Barat.

Saat buku at-Tasrif diterjemahkan ke bahasa Latin pada abad ke-12, az-Zahrawi berhasil memberikan pengaruh luar biasa besar dalam bidang bedah di Barat. Bahkan, ahli bedah Prancis, Guy de Chauliac, dalam bukunya Great Surgery menukil buku at-Tasrif lebih dari 200 kali. Jacqurs Delechamps, ahli bedah Prancis lainnya, juga banyak menukil buku at-Tasrif dalam berbagai komentarnya dan menyebut az-Zahrawi telah berperan besar dalam perkembangan Eropa di abad pertengahan dan Renassaince. Bahkan, Pietro Argallata memujinya, “Without doubt the chief of all surgeons (tak diragukan lagi bahwa ia adalah penghulu dari seluruh ahli bedah)”.
Az-Zahrawi adalah contoh kesungguhan dalam menekuni bidangnya secara profesional. Lebih dari 50 tahun beliau aktif sebagai pelatih, pengajar dan membuka praktik dengan tekun. Beliau juga pelopor dalam bidang etika kedokteran yang menggugat para dokter agar menjalin hubungan dengan pasien secara positif dan bersungguh-sungguh serta memberikan pelayanan tanpa melihat status sosial mereka (irrespective of their social status).
Jiwa bergetar, lidah berdecak, betapa seribu tahun yang lalu, dari rahim peradaban Islam telah lahir “the father of Surgery”, pelopor kedokteran yang melahirkan begitu banyak prestasi gemilang. Umat Islam menemukan khazanah keilmuan yang mendahului zamannya. Lantas di manakah kini para cendekiwan muslim menempatkan dirinya. Sesungguhnya adalah kerinduan tiada tara untuk mengetuk dhamir para kawula muda yang dawai-dawai motivasinya bergetar untuk menampilkan dirinya rebagai seorang ulil albab.
 

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !