Rabu, Desember 12, 2012

Senyum Balita yang menggemaskan :-)
Perjalanan hidup kita dimulai disaat kita dilahirkan sebagai bayi yang lucu dan menggemaskan. Kemudian kita tumbuh dan berkembang menjadi balita, anak-anak, remaja, hingga menjadi orang dewasa. Tahukah Anda bahwa bayi/balita memiliki kekuatan yang luar biasa? Ya,sesosok bayi telah diberikan kekuatan positif dan alami oleh Tuhan untuk terus mencoba dan tetap bangkit setelah mengalami kegagalan.
Di dalam buku monumentalnya yang berjudul “Dare to Fail”, Billy P.S. Lim menyatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan survei terhadap balita, didapatkan fakta yang sangat mencengangkan, bahwa balita membutuhkan jatuh dan bangun sekitar 240 kali ketika mereka belajar berjalan. Apakah anda berfikir bahwa ketika balita tersebut jatuh, dia akan menyalahkan orang tuanya yang tidak menjaganya atau mengeluh bahwa lantainya licin? Tentu saja tidak! Balita tidak mengembangkan kemampuan seperti itu, menyalahkan dan mengeluh. Mereka terlihat sangat menikmati proses. Mereka tidak berfikir lama dan banyak pertimbangan untuk memutuskan bangkit berdiri setelah jatuh tersungkur. Mereka tersenyum dan mencoba berjalan, jatuh, bangun, mencoba berjalan lagi, jatuh lagi, bangun lagi, dan berjalan kembali. Sampai kapan mereka melakukannya? Sampai mereka bisa berjalan. 
Dapatkah Anda membaxangkan jika balita menyerah setelah mencoba bangun 200 kali? Bagaimana jika balita marah lalu kemudian menyerah untuk tidak belajar berjalan lagi? Ya, kita semua tahu jawabannya. Balita tersebut tidak mampu berjalan sepanjang sisa hidupnya, selamanya. Namun, meski mereka mengalami dan bersinggungan dengan kegagalan berkali-kali, mereka bekerja keras untuk bangun dan berjalan. Seakan-akan tidak ada lagi pilihan bagi balita jika mereka ingin bisa berjalan. 

Sejak awal Tuhan telah memberikan pelajaran berharga bagi diri kita, bahwa KEGAGALAN adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Setujukah Anda bahwa kita sebagai manusia memiliki antusiasme yang lebih tinggi dibandingkan hewan? Apakah Anda berfikir bahwa kucing selalu bisa dan pasti bisa menangkap tikus? Tentu saja tidak. Setelah gagal lima kali, akankah mereka berhenti dan berkata pada dirinya sendiri “Aku adalah kucing pecundang”? Sekali lagi tidak. Kucing meningkatkan kerjanya, menjadi lebih cerdas dan keras. Ide untuk MENYERAH tidak pernah hinggap di pikiran seekor kucing. Menyerah berarti mati kelaparan. Bagaimana dengan seekor burung? Ketika dia terbang untuk mencari makanan bagi anak-anaknya, pernahkah dia kembali dengan mulut kosong dan berkata kepada anaknya “Nak, lebih baik hari ini kita puasa”? Untuk kedua kalinya, saya berkata dengan tegas kepada Anda, Tidak. Ibu burung akan terbang dari sangkarnya dengan yakin dan percaya diri, juga menyatakan tidak akan kembali sebelum mendapatkan makanan untuk anak-anaknya. 
Lantas, bagaiamana dengan sikap kita ketika menghadapi kegagalan?
Bisakah kita  belajar dari balita, seekor kucing, dan ibu burung? 
Jika kita bisa, itu berarti bahwa kita harus BANGKIT di setiap kita mengalami KEGAGALAN.

Berapa kali kita harus gagal? HINGGA KITA BERHASIL MEWUJUDKAN APA YANG KITA INGINKAN. Di setiap saat Anda bertemu kegagalan, berteriaklah secara antusias kepada diri anda sendiri,
 “Saya menjadi lebih dekat dengan KEBERHASILAN saya!!!” 
Catatan Kecil,
"Lautan yang tenang tidak pernah mencetak pelaut yang tangguh"
"Seseorang yang mencoba kemudian gagal, jauh lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang yang tidak melakukan apa-apa kemudian berhasil"
 

 

Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS, sedang menggeluti NanoTeknologi dan dunia pengembangan diri.Memiliki misi besar untuk menjadi insan yang memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih). Bagi yang ingin melakukan konsultasi mengenai pengembangan diri menuju legenda pribadi, dapat menghubungi via email Siddiq.tf@gmail.com atau no.hp 087750118140.

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !