Sabtu, Agustus 03, 2013

Baterai Lithium pertama kali ditemukan oleh M.S. Whittingham pada tahun 1970 yang menggunakan Titanium(II)Sulfide sebagai katoda dan logam Lithium sebagai anoda.

Dengan penelitian yang intensif selama lebih dari 20 tahun, akhirnya pada tahun 1991 Sony tampil sebagai pionir yang mampu memproduksi secara komersial baterai lithium-ion. Sejak produksi komersial tahun 1991, produksi baterai lithium-ion mengalami kenaikan yang sangat pesat karena telah membuat revolusi didunia elektronik. Hampir semua jenis gadget elektronik seperti handphone, laptop, kamera bahkan mobil hibrida menggunakan baterai lithium-ion.

Lapisan-lapisan pada baterai lithium-ion
Selain Lithium-ion, ada juga baterai yang disebut baterai lithium. Baterai Lithium adalah baterai yang umumnya tidak bisa diisi ulang atau hanya sekali pakai habis, sedangkan baterai Lithium-ion justru sebaliknya. Perbedaan lain dari kedua baterai tersebut adalah materi dasarnya. Baterai lithium menggunakan logam murni, sedangkan baterai Lithium-ion menggunakan campuran lithium yang jauh lebih stabil dan dapat diisi ulang beberapa ratus kali.

Saat ini negara Jepang merupakan produsen baterai terbesar yang dimotori oleh Sony, Panasonic, dan Toshiba. Lithium-ion baterai juga merupakan pemimpin produk beterai yang menguasai 46% atau sekitar 4 milliar US dollar pangsa pasar pada tahun 2007.

Elektrokimia berbasis lithium menawarkan beberapa ciri yang menonjol. Salah satunya adalah lithium merupakan unsur logam paling ringan dan memiliki potensial redoks sangat rendah [E(Li+/Li) = -3,04 V], yang memungkinkan sel memiliki tegangan tinggi dan densitas energi besar. Selain itu, ion Li+ memiliki jari-jari ion kecil yang menguntungkan untuk difusi dalam padatan. Dipadukan dengan umur siklusnya yang lama dan kecepatan pengisian yang tinggi, sifat ini yang menyebabkan teknologi ion lithium mampu menangkap pasar elektronik portabel.

Selain yang disebutkan pada ciri-ciri diatas, baterai ion lithium merupakan baterai yang ringan dan kompak, beroperasi dengan tegangan sel -4 V dengan energi spesifik dalam kisaran 100-180 Wh/kg.


Dikutip dari banyak jurnal dan banyak sumber ..


Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS, sedang menggeluti NanoTeknologi dan dunia pengembangan diri.Memiliki misi besar untuk menjadi insan yang memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !