Selasa, Desember 03, 2013

#Seri Celoteh Mahasiswa Teknik

Sejauh menyangkut kesalahan/error yang dibuat oleh orang lain kepada diri kita, terdapat klasifikasi domain:
- Domain manusia lemah,domain tersebut akan bertindak dengan membalas dendam
- Domain manusia kuat, bertindak dengan memaafkan
- Domain manusia cerdas, bertindak melupakan kesalahan orang lain dan menolak untuk sakit hati, domain tersebut memiliki prinsip kerja "Tidak ada yang dapat menyakiti hatimu tanpa seizin dirimu"

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A'raf 7:199)

Itu adalah renungan kemarin sore bersama Dicky Dzul. Tetapi setelah di trouble shooting, sistem domain tersebut masih terdapat error, koreksi atas error tersebut dilakukan oleh Mas Adri. Terdapat penambahan satu domain lagi, yakni domain manusia assunnah (beriman).
- Domain manusia beriman , bertindak dengan memaafkan

“Yang dinamakan orang kuat adalah bukan orang yang kuat bergulat. Orang yang kuat adalah orang yang dapat menendalikan hawa nafsunya pada waktu marah.” (HR. Bukhari-Muslim)

Jadi domain manusia beriman bertindak dengan memaafkan.Berdasarkan hukum implikasi dalam logika,
Jika orang beriman maka ia bertindak dengan sabar
Jika orang sabar maka ia termasuk orang kuat
Berarti Jika orang beriman ia termasuk orang kuat

Secara Engineering, karakter manusia tidaklah memenuhi persyaratan fungsi impuls train Dirac Delta, yang nilainya konstan terus menerus seiring berjalannya waktu. Tidak selamanya orang yang bertindak jahat akan bertindak jahat seterusnya, dan tidak selamanya orang yang bertindak baik akan baik selamanya. Ingat manusia memiliki hati, hati dalam bahasa Arab adalah Qalb, yang memiliki arti bolak balik, artinya sifat manusia dapat berubah-rubah. Steady state tidak berlaku dalam memodelkan karakter manusia. Lebih sesuai, karakter dan kehidupan manusia memenuhi fungsi step, yang dapat berubah menjadi lebih baik ataupun menjadi lebih buruk.

Benar, tergantung filternya, apakah ia menggunakan LPF (Low Pass Filter) atau HPF (High Pass Filter). Jika seseorang menggunakan LPF, ia meloloskan sinyal-sinyal rendah, termasuk memikirkan kesalahan orang lain, ingin membalas dendam, tidak mau memaafkan dan sifat-sifat hina serta rendahan lainnya. Tetapi ketika seseorang menggunakan HPF, maka ia meloloskan sinyal-sinyal yang tinggi, termasuk berjiwa besar, memaafkan, memahami orang lain dan mengedepankan win-win solution.


Tulisan diatas terinspirasi oleh mata kuliah Pemprosesan Sinyal yang diampu oleh Bapak Dr. Dhany Arifianto ST, M.Eng. (Kita doakan semoga Bapak Danny dapat segera menjadi Profesor dibidang Pemrosesan Sinyal). Terus menginspirasi Pak.

Kepada pembaca, jika ada kesalahan penggunaan kata, atau mungkin konsep engineering yang salah, saran akan sangat berguna, mohon maaf karena itu hanyalah sebuah celotehan, celotehan mahasiswa teknik :D

Alhamdulillah, I Love Engineering Physics
I proud be Engineering Physics Student
Avatar Engineering Student :)

Tambahan
1. Sabar merupakan perintah dari Allah. “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153). Ayat-ayat yang serupa Ali Imran: 200, An-Nahl: 127, Al-Anfal: 46, Yunus: 109, Hud: 115.
Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan
2. Dalam ayat lain Allah berfirman: وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22). Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14). Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an : الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ"Yaitu orang2 yang menginfakkan hartanya ketika lapang dan sempit dan menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)Sabar merupakan perintah dari Allah. “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153). Ayat-ayat yang serupa Ali Imran: 200, An-Nahl: 127, Al-Anfal: 46, Yunus: 109, Hud: 115.


Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS, sedang menggeluti NanoTeknologi dan dunia pengembangan diri.Memiliki misi besar untuk menjadi insan yang memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !