Selasa, Oktober 13, 2009


Inilah kemarahan hati yang terpendam

Didera penyesalan, kekecewaaan, dan keputus-asaan,

Meraung, menangis, merintih, bersimbah darah

Ajal menanti tak kunjung kau cabut nyawaku

Hingga derita menyesakkan dada

Musnah segala angan dan harapan

Sungguh kejam, amat biadab, sangat munafik

Mencekik nadi hingga hampir nafas terenggut

Cinta ini membutakan mata hati

Kaulah harapan hati

Paling sempurna diantara makhluk sempurna

Namun munafik kau makhluk khianat

Menikam dari segala penjuru arah

Bersembunyi dibali topeng maya

Menerkam dengan senyum iblis dan sikap tak acuh

Hujan kasih mengalir begitu saja

Deras cinta hanyalah menggarami lautan

Nyawa terhempas tersipu dalam kehampaan

Egois tak berperi kemanusiaan

INILAH KEMARAHAN HATI YANG TERUNGKAP



0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !