Selasa, Oktober 13, 2009


Dipuncak bukit yang berlereng
Angin yang semilir bertalu-talu

Aku termenung menanti bergantinya hari
Dimana malam akan ditindih pagi
Dan tak ada lagi suara tangisan bayi suci
Kegelapan telah sirna
Tergantikan benderangnya matahari
Sinarnya mencabik-cabik tubuh
Menyayat kulit Berkali-kali, bertubi-tubi, tanpa henti
Keringat merembes membasahi pelipis
Kurasakan kenikmatan yang tak terhingga
Akhirnya aku mati bersama hilangnya menari
Dipuncak bukit yang berlereng

Related Posts:

  • Tak Punya Jati DiriJangan bertanya padaku Jangan berterimakasih padaku Jangan pula mengasihaniku Jangan menawarkaku sesuatu Aku hanyalah Bola Yang terus menggelinding Tertusuk-tusuk batuan tajam Tertiup arah angin Tak akan pernah berhenti … Read More
  • Pengusaha Jangkrik dengan Omzet 500 Juta Perbulan itu Lulusan ITB Bambang Setiawan, Lulusan ITB yang menjadi Pengusaha Jangkrik dengan Omzet 500 Juta Perbulan  Membaca, tercekat, merinding, takjub, profil salah satu "gajah hutan" dalam istilah Kurniawan Gunadi. Jadi teri… Read More
  • Jangan Ajak Aku Pacaran [Sebuah Sajak Menginspirasi] Aku ingin menjadi kembang di taman,  Bukan menjadi kembang di jalanan.  Aku ingin menjadi kembang di taman,  Yang selalu terjaga dari debu jalanan.  Aku ingin menjadi kembang di taman,  … Read More
  • LIBERALISMEBulan juli dua ribu lima Majelis Ulama Indonesia berfatwa Liberalisme bertentangan dengan agama Haram umat Islam menganutnya langit opini heboh "MUI tolol, MUI bodoh", pekik seorang tokoh "MUI harus dijerat pasal provokator"… Read More
  • Membunuh KeangkuhanmuApabila kamu menyangkaBahwa benarnya pendapatmu sendiri itulah kebenaranMaka apa boleh buatAku mendaftarkan diri untuk melawanmuMenghancurkan pilar-pilar keangkuhan dirimuMakhluk egois lagi sombongApabila yang bisa engkau pah… Read More

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !