Sabtu, Oktober 24, 2009


Terik matahari menyiangi bunga-bunga ditaman untuk menghasilkan substansi kehidupan. Semilir angin menghantarkan serbuk-serbuk bunga untuk tumbuh disuatu tempat. Angin dan Matahari adalah sejoli yang sangat berjasa bagi kehidupan Manusia.

Namun, suatu ketika. Angin merasa lebih hebat dari pada Matahari. Untuk melegitimasikan kekuatannya, angin mengajak matahari untuk bertaruh. Bertaruh untuk membuktikan siapa yang terkuat diantara mereka. Karena ajakan dari sahabatnya sendiri, matahari dengan senang hati menerima taruhan itu.

Angin berkata pada matahari,” Hai Matahari, sesungguhnya aku jauh lebih kuat darimu. Apakah kau melihat seseorang yang memakai jaket disana. Akan kubuktikan padamu bahwa aku mampu melepas jaket dari orang itu dengan kekuatanku yang hebat ini. Dan kau matahari akan tercengang melihatnya.” Lalu matahari pindah kebelakang angin, dan melihat sang sahabatnya melancarkan aksinya.

Tanpa pikir panjang, angin meniup dengan penuh tenaga agar orang tersebut melepaskan jaketnya. Namun semakin kuat angin meniup hingga membuat tornado, semakin kuat pula orang mendekap jaketnya. Akhirnya angin menyerah setelah mengerahkan tenaganya sepenuhnya.

KIni tiba giliran matahari, angin yang telah kehilangan tenaganya telah putus asa. Dengan nada putus asa, Angin berkata pada matahari. “Matahari, aku tak mampu melepaskan jaket orang itu. Aku yakin kau pasti tidak akan mampu juga, karena kau jauh lebih lemah dari aku”. Namun matahari tidak menyerah, matahari tersenyum kepada orang itu. Dan orang itu segera menyeka alisnya dan menanggalkan jaketnya. Angin sangat terkejut akan hal tersebut, dan tidak lagi merendahkan matahari.

Pelajaran apa yang dapat anda petik dari cerita tersebut????

1. Anda tidak boleh meremehkan kekuatan orang lain, karena orang yang anda remehkan itu belum tentu lebih lemah dari anda dan mungkin jauh lebih kuat dari anda.

2. Tidak boleh menyombongkan diri.

3. Kelembutan dan keramahan (senyum dari matahari) dapat mengalahkan kekuatan dan kekerasan (tornado dari angin) agar dapat membuat orang lain mengikuti pola pikir kita dan kehendak kita.

Jadi, pokok pikiran dari cerita diatas adalah dalam meminta orang lain untuk melakukan apa yang kita inginkan, harus dengan kelembutan dan keramahan . Bukan dengan kekuatan dan kekerasan, karena apabila kita melakukan kekerasan terhadap orang lain itu tak aka nada gunanya.


0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !