SEKOLAH MENAKJUBKAN TIDAK HARUS MAHAL (Sekolah kreatif di Bangladesh)

Bangladesh adalah sebuah negara di Asia Selatan dengan jumlah penduduk terbesar ke delapan di Dunia. Tingkat kemiskinan yang tinggi di bangladesh, tidak menyurutkan semangat warga Bangladesh untuk mengenyam pendidikan dan mendirikan sekolah. Sebuah sekolah menakjubkan dibangun di Bangladesh dengan bantuan seorang arsitek asal Austria bernama Anna Heringer dan temannya dari Jerman, Roswag Eike. Proyek ini dilakukan dalam jangka waktu 4 Bulan, lokasi sekolah di Rudrapur sebuah desa di barat laut Bangladesh dengan luas area 325 m2.

Disebut sekolah menakjubkan karena sekolah ini sangatlah berbeda dengan kebanyakan sekolah pada umumnya, dindingnya dibuat dari lumpur jerami dan sekam dengan tebal sekitar 50-70 cm. Atap dan tiang dindingnya terbuat dari Bambu. Sekolah ini sangat selaras dengan lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan alam yang mudah didapat dilingkungan. Seandainya sewaktu-waktu roboh atau sengaja direnovasi tentu saja tidak menyebabkan kerusakan lingkungan, karena bahan-bahannya mudah diurai oleh mikroorganisme. Selain itu bangunan model ini aman dari bahaya dan kerusakan akibat gempa bumi.

.

Masyarakat Bangladesh sadar akan pendidikan bahwa pendidikan tidak hanya tugas negara melalui pemerintah. Terbukti selama pengerjaan pembangunan gedung sekolah, masyarakat sekitar bersama-sama bergotong royong. Pembangunan dalam pendidikan perlu partisipasi dari masyarakat.

Pendidikan di Bangladesh ini membuktikan bahwa untuk melaksanakan pendidikan (mencerdaskan kehidupan bangsa) tidaklah harus mahal apabila masyarakat sekitar memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap pendidikan. Pembangunan gedung sekolah dibiayai secara swadaya oleh masyarakat. Pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan dengan tenaga warga sekitar tanpa dibayar.

Negara miskin seperti bangladesh bisa menciptakan sekolah menakjubkan, gedungnya selaras dengan lingkungan sekitar, anggaran yang dikeluarkan sangat minim karena dibangun dengan menggunakan tenaga warga sekitar dengan bergotong royong. Keseluruhan materialnya pun diambil dari alam. Sehingga tercipta sekolah yang murah tetapi berkualitas, Bagaimana dengan Indonesia??