Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsure yang bersifat Logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat NonLogam. Di alam, timbal ditemukan dalam Mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Tidak dapat menghantar listrik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:
1. Pembungkus kabel
2. Material dalam pembuatan pipa.
3. Pemoles keramik
4. Semen (PbO)
5. Penyerap suara
6. Industri Aki yakni sebagai elektroda.
7. Industri Gelas
8. Korek api dan bahan Peledak (PbO2)
9. Industri cat pelindung logam (Pb3O4).
10. Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin.
Namun, secara berangsur-angsur mulai ditinggalkan dan dipakai alternative lain mengingat bahaya yang ditimbulkan.
\ Mengenai kegunaan nomor 10, Bensin yang mengandung TEL (Tetra Ethyl Lead) di Indonesia dikenal sebagai bensin premium dengan angka oktan bernilai lebih dari 80, sedangkan yang bernlai oktan 98 lebih dikenal sebagai bensin super. Semakin tinggi angka oktan berarti mutu suatu bensin menjadi semakin baik dan efisiensinya semakin tinggi (Jarak yang ditempuh persatuan volume semakin jauh) serta bagus untuk mesin.
Namun ternyata bensin Bertimbal atau yang mengandung TEL menyebabkan ancaman bagi umat manusia. Menurut sebuah penelitian, kadar timbal (Pb) di udara dibeberapa kota besar Indonesia telah melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sebesar 10 mikrogram per desiliter udara. Diam-diam menghanyutkan, itulah peribahasa yang cocok untuk timbal. Logam timbal adalah silent epidemic yang dampaknya baru diketahui 5-15 tahun kedepan.
Lebih jauh lagi tentang bahaya Timbal, ternyata timbal menyebabkan kerugian lainnya yakni:
1. Dapat memicu turunnya IQ seseorang.
2. Perilaku anti social
3. Beringas
4. Kesulitan dalam bernalar
5. Anemia
6. Gangguan fungsi reproduksi
7. Memicu cacat pada janin.
Dari data tersebut, tidaklah mengherankan apabila orang kota memiliki sifat egois. Tidak seperti di pedesaan yang udaranya masih segar, sehingga sifat sosialnya tinggi. Menurut data terpercaya, setiap kenaikan kadar timbal 10 mikrogram per desiliter dalam darah, dapat memicu penurunan IQ sebesar 2,5 Point.
Pencemaran timbal tidak hanya melalui udara, namun juga melalui air. Apabila melalui air dapat berupa buangan limbah pabrik yang tidak dikelola secara bijaksana, yang dapat menyebabkan keracunan Timbal. Adapun keracunan yang demikian dampaknya dapat dikurangi dengan pemberian [Ca(EDTA)]2- yang dapat mengasingkan ion logam Pb2+.
Dikarenakan dampaknya yang sangat berbahaya tersebut, marilah kita bersama-sama untuk menghemat penggunaan bahan bakar, terutama bahan bakar bensin.
Solusi yang dapat meminimalkan dampak endemic timbal adalah:
1. Bagi sekolah hendaknya menerapkan peraturan 3km, yakni peraturan yang mewajibkan bagi para siswa yang rumahnya berjarak kurang dari 3km untuk menaiki sepeda. Selain untuk menghemat penggunaan bahan bakar, menaiki sepeda dapat menjadi olahraga bagi para siswa. Siswa juga diajari untuk peduli pada lingkungan.
2. Menemukan bahan bakar alternative, ini adalah tantangan pada generasi muda untuk menjawab permasalahan seputar timbal.
3. Berolahraga secara rutin. Berolahraga dapat meningkatkan metabolism tubuh, yang berarti dapat membongkar senyawa-senyawa yang berbahaya. Apabila seseorang jarang berolahraga, maka logam timbal dapat mudah menumpuk pada tubuh seseorang.
4. Pengelolaan secara bijaksana bagi setiap pabrik yang menggunakan Logam Timbal, sebuah industri tidak hanya mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga harus memperhatikan alam sekitar pabrik.
Daftar Rujukan:
Raharjo, Sentot Budi. 2008. Platinum Kimia Berbasis Eksperimen 1 untuk kelas X SMA dan MA. Jawa Tengah : Tiga Serangkai.
Achmadi, Suminar (Kepala Editor). 1987. Kimia dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 3. Bogor : Erlangga.
Krisbiyantoro, Adi. 2008. Panduan Kimia Praktis SMA. Jakarta: Pustaka Widyatama.
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Tidak dapat menghantar listrik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:
1. Pembungkus kabel
2. Material dalam pembuatan pipa.
3. Pemoles keramik
4. Semen (PbO)
5. Penyerap suara
6. Industri Aki yakni sebagai elektroda.
7. Industri Gelas
8. Korek api dan bahan Peledak (PbO2)
9. Industri cat pelindung logam (Pb3O4).
10. Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin.
Namun, secara berangsur-angsur mulai ditinggalkan dan dipakai alternative lain mengingat bahaya yang ditimbulkan.
\ Mengenai kegunaan nomor 10, Bensin yang mengandung TEL (Tetra Ethyl Lead) di Indonesia dikenal sebagai bensin premium dengan angka oktan bernilai lebih dari 80, sedangkan yang bernlai oktan 98 lebih dikenal sebagai bensin super. Semakin tinggi angka oktan berarti mutu suatu bensin menjadi semakin baik dan efisiensinya semakin tinggi (Jarak yang ditempuh persatuan volume semakin jauh) serta bagus untuk mesin.
Namun ternyata bensin Bertimbal atau yang mengandung TEL menyebabkan ancaman bagi umat manusia. Menurut sebuah penelitian, kadar timbal (Pb) di udara dibeberapa kota besar Indonesia telah melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sebesar 10 mikrogram per desiliter udara. Diam-diam menghanyutkan, itulah peribahasa yang cocok untuk timbal. Logam timbal adalah silent epidemic yang dampaknya baru diketahui 5-15 tahun kedepan.
Lebih jauh lagi tentang bahaya Timbal, ternyata timbal menyebabkan kerugian lainnya yakni:
1. Dapat memicu turunnya IQ seseorang.
2. Perilaku anti social
3. Beringas
4. Kesulitan dalam bernalar
5. Anemia
6. Gangguan fungsi reproduksi
7. Memicu cacat pada janin.
Dari data tersebut, tidaklah mengherankan apabila orang kota memiliki sifat egois. Tidak seperti di pedesaan yang udaranya masih segar, sehingga sifat sosialnya tinggi. Menurut data terpercaya, setiap kenaikan kadar timbal 10 mikrogram per desiliter dalam darah, dapat memicu penurunan IQ sebesar 2,5 Point.
Pencemaran timbal tidak hanya melalui udara, namun juga melalui air. Apabila melalui air dapat berupa buangan limbah pabrik yang tidak dikelola secara bijaksana, yang dapat menyebabkan keracunan Timbal. Adapun keracunan yang demikian dampaknya dapat dikurangi dengan pemberian [Ca(EDTA)]2- yang dapat mengasingkan ion logam Pb2+.
Dikarenakan dampaknya yang sangat berbahaya tersebut, marilah kita bersama-sama untuk menghemat penggunaan bahan bakar, terutama bahan bakar bensin.
KITA TAK BISA MEMILIH UDARA YANG KITA HIRUP.
Solusi yang dapat meminimalkan dampak endemic timbal adalah:
1. Bagi sekolah hendaknya menerapkan peraturan 3km, yakni peraturan yang mewajibkan bagi para siswa yang rumahnya berjarak kurang dari 3km untuk menaiki sepeda. Selain untuk menghemat penggunaan bahan bakar, menaiki sepeda dapat menjadi olahraga bagi para siswa. Siswa juga diajari untuk peduli pada lingkungan.
2. Menemukan bahan bakar alternative, ini adalah tantangan pada generasi muda untuk menjawab permasalahan seputar timbal.
3. Berolahraga secara rutin. Berolahraga dapat meningkatkan metabolism tubuh, yang berarti dapat membongkar senyawa-senyawa yang berbahaya. Apabila seseorang jarang berolahraga, maka logam timbal dapat mudah menumpuk pada tubuh seseorang.
4. Pengelolaan secara bijaksana bagi setiap pabrik yang menggunakan Logam Timbal, sebuah industri tidak hanya mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga harus memperhatikan alam sekitar pabrik.
Daftar Rujukan:
Raharjo, Sentot Budi. 2008. Platinum Kimia Berbasis Eksperimen 1 untuk kelas X SMA dan MA. Jawa Tengah : Tiga Serangkai.
Achmadi, Suminar (Kepala Editor). 1987. Kimia dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 3. Bogor : Erlangga.
Krisbiyantoro, Adi. 2008. Panduan Kimia Praktis SMA. Jakarta: Pustaka Widyatama.
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.