Senin, Maret 17, 2014

Motto AEC
Sebuah penjelasan singkat bahwa konsep utama AEC ialah mempersatukan setiap negara anggota ASEAN menjadi satu pasar yang diprediksi mampu bersaing dengan dunia barat (Georgi Ferdwindra Putra, 2013). Tentu dampak besar tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dalam aspek kehidupan yang lain. Bagaikan sebuah koin, Asean Economic Community (AEC) memiliki sisi peluang dan sisi ancaman. Sisi peluangnya adalah adanya market yang sangat besar meliputi seluruh ASEAN dengan wilayah seluas 4,47 juta km2 dengan potensi pasar kurang lebih sebesar 601 juta jiwa (Fathur Anas, 2013). Di sini keberadaan AEC seharusnya mampu memberikan peningkatan perekonomian membentuk masyarakat Indonesia makmur dan sejahtera melalui jalur perdagangan bebas hambatan antar negara yang tergabung di dalamnya. Dampak positif tersebut harus disikapi dengan strategi terbaik oleh ITS, jangan sampai pembagian “kue besar” ini dilewatkan begitu saja dan hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Sedangkan sisi ancamannya adalah semakin derasnya arus mobilisasi pekerja dan barang, sehingga pekerja yang kurang berkompeten dan barang yang tidak berkualitas menjadi sangat mudah tersisihkan dan lenyap. Seluruh tenaga kerja dari 9 negara tetangga akan saling menggempur negara kerabatnya untuk mencari dan menguasai lapangan pekerjaan.

Jika Pemerintah Indonesia melakukan terobosan dengan membentuk komite khusus untuk persiapan menyambut AEC 2015 (Fathur Anas, 2013), maka begitu pula seharusnya ITS. Saya menyusun strategi untuk ITS yang berkaitan dengan AEC yakni “Optimalisasi AEC untuk membentuk mahasiswa yang kompeten, mandiri, dan kompetitif”. Adapun langkah-langkah untuk merealisasikan strategi tersebut dapat dimulai dengan transfer Ilmu, pengalaman dan keahlian dengan perguruan tinggi lain di kawasan ASEAN. Hal tersebut sangatlah penting supaya terjadi penyamarataan spesifikasi minimal dari setiap lulusan perguruan tinggi dan juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia ITS sehingga mampu bersaing secara global. Selain transfer ilmu, pengalaman, dan keahlian dalam meningkatkan kualitas mahasiswa, ITS diharapkan dapat menjadi inisiator berbagai pelatihan dan workshop berstandart Internasional. Pelatihan atau workshop tersebut sangatlah penting agar mahasiswa ITS dapat memperoleh sertifikat standar Internasional yang merupakan bukti kredible kompetensi keahlian teknis dirinya. Dengan 107 profesor di ITS (beritasurabaya.net, 2013), maka pelatihan dan workshop berstandart Internasional tersebut sangatlah mungkin untuk direalisasikan.

Penentu keberhasilan lulusan perguruan tinggi selain keahlian teknis adalah kemampuan berbahasa dan berkomunikasi. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi mahasiswa, dua ujung tombak di ITS yakni Center of Language and Culture (CLC) dan International Office (IO) dapat menjadi inisiator untuk menyelenggarakan berbagai macam kegiatan seperti debat bahasa asing , forum mendatangkan native speaker, membedah film pemenang Oscar, lomba menyayikan lagu bahasa asing, dll. Metode yang digunakan seyogyanya metode have fun dan student oriented. Bisa jadi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh IO dan CLC seperti seminar, speaking class, student assessment room, kursus, dll, kurang diminati oleh mahasiswa karena tidak ada bedanya dengan kegiatan perkuliahan.
Selain mencetak mahasiswa kompeten, pembangunan sarana dan prasarana juga harus diperhatikan. Sarana dan prasarana adalah hal yang krusial bagi kemajuan suatu institusi pendidikan. Laboratorium dengan peralatan yang canggih dan mutakhir akan sangat membantu perkembangan riset laboratorium tersebut dan turut mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia. Tetapi lebih dari itu, SDM yang mengelola sarana dan prasarana tersebut merupakan hal yang jauh lebih penting. Keduanya tidak bisa berjalan terpisah satu sama lain, tidak tepat jika menunggu seluruh civitas akademika ITS berada dalam kualitas optimal baru kemudian mendirikan sarana dan prasarana yang memadai, padahal AEC akan dimulai dua tahun lagi yakni 2015. Dibutuhkan usaha yang sangat besar untuk mempertahankan mutu mahasiswa generasi berikutnya tanpa ada sarana dan prasarana yang memadai. Jadi keduanya harus berjalan selaras berdampingan, tetapi porsi dan persentase peningkatan kualitas sumber daya manusia (mahasiswa, dosen dan karyawan) harus lebih besar dibandingkan peningkatan kualitas sarana dan prasarana (Gedung, Laboratorium, dll). Berlaku hukum timbal balik, jika SDM telah berkualitas, selain sarana dan prasarana dapat teroptimalisasi karena dimanajemen dengan baik, maka sarana dan prasarana baru juga akan dibangun untuk mendukung berbagai kompetensi dan keahlian baru yang dimiliki oleh SDMnya.

Apabila SDM ITS yang berkualitas telah terbentuk dan sarana telah memadai, maka upaya ITS untuk menghidupkan kearifan lokal setiap daerah di Indonesia menjadi lebih mudah. Kearifan lokal merupakan nilai-nilai bermakna di suatu masyarakat, kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk fisik berupa produk kreatif daerah setempat. Terdapat 17.504 pulau dengan keragaman flora dan fauna serta kekayaan budaya bangsa dengan 1.068 suku bangsa dan 665 bahasa daerah di seluruh Indonesia (beritametro.co.id). Kekayaan tersebut merupakan potensi besar dalam mendukung tumbuhnya industri kreatif Indonesia. Dalam ilmu ekonomi, semakin otentik dan unik suatu barang, maka semakin mudah dan mahal barang tersebut untuk dijual (Hukum Kelangkaan). Prinsip tersebut dapat diterapkan pada AEC. Semakin banyak kearifan lokal yang dimunculkan, dibranding dan dikemas dengan menarik oleh ITS, maka semakin mudah dan cepat ITS dan Indonesia memetik untung yang besar dari AEC. ITS dapat berperan aktif dengan memberikan kemudahan bagi mahasiswa dan dosen yang fokus pada peningkatan kearifan lokal, dapat berupa memberikan dana hibah penelitian, beasiswa tugas akhir, inkubator bisnis, dll.

Akselerasi menghidupkan kearifan lokal dapat dilakukan ITS dengan bersinergi bersama pemerintah dan BUMN. Namun sinergi tidak hanya dalam menghidupkan kearifan lokal semata, tetapi dapat mencapai ranah yang lebih luas, semisal dalam pengadaaan mobil listrik nasional (Molina). Mobil listrik adalah komoditi yang akan banyak dibeli oleh masyarakat modern. Kaitannya dengan AEC, mobil listrik dari negara lain juga akan lebih mudah masuk ke Indonesia, sehingga dibutuhkan mobil listrik yang memiliki performa tinggi namun harga tetap terjangkau. Disinilah ITS sebagai kampus teknologi dapat berperan aktif yakni dengan melakukan riset-riset di laboratorium yang berkaitan dengan upaya meningkatkan performa mobil listrik baik dari segi baterai yang digunakan, bahan, desain, dll. Mobil listrik generasi kedua ITS yang telah diluncurkan 21 September 2013, menjadi bukti bahwa ITS dapat menjadi pemeran utama dalam AEC 2015 kelak.
Akhirnya untuk merealisasikan strategi yang saya paparkan, dibutuhkan partisipasi aktif secara penuh dari semua elemen yang ada di ITS, baik dari dosen, mahasiswa, karyawan, maupun birokrasi. Demikian sumbangsih kecil saya mengenai langkah-langkah yang bisa ditempuh ITS dalam menyongsong AEC. Besar harapan bahwa langkah-langkah tersebut dipertimbangkan untuk direalisasikan, demi kemajuan ITS, bangsa Indonesia, dan umat manusia.

“Menuntut teknologi yang canggih
Berbudi agung dan cerdas
Menuju kesejahteraan
Bangsa dan umat manusia
Almamaterku
Kan kuturut bimbinganmu
Jadi pejuang yang takkan kenal letih
Membangun negeri”
Hymne ITS



Daftar Pustaka:
Beritametro.co.id. 2013. Kearifan Lokal Tumbuhkan Produk Kreatif. http://www.beritametro.co.id/jawa-timur/kearifan-lokal-tumbuhkan-produk-kreatif. Diakses pada tanggal 28 September 2013 pukul 8.17 WIB.
Beritasurabaya.net. 2013. Tiga Guru Besar Baru Lengkapi ITS. http://beritasurabaya.net/index_sub.php?category=6&id=9415. Diakses pada 22 September 2013 pukul 7.15 AM
Fathur Anas. 2013. Menakar Kesiapan Indonesia Hadapi AEC 2015. http://news.liputan6.com/read/566007/menakar-kesiapan-indonesia-hadapi-aec-2015. Diakses pada 22 September 2013 pukul 7.29 AM
Georgi Ferdwindra Putra. 2013. “MAAF ITS, ANDA BELUM BISA BERBANGGA”. https://www.its.ac.id/berita/12471/en. Diakses pada 22 September 2013 pukul 7.20 AM



Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS, sedang menggeluti NanoTeknologi dan dunia pengembangan diri.Memiliki misi besar untuk menjadi insan yang memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !