Senin, Januari 18, 2016

Pada tulisan kali ini saya akan menceritakan tentang wisata destinasi yang relatif baru di Pulau Garam, tepatnya di Kabupaten Sumenep.

Sumenep, ada yang belum tahu kebupaten Sumenep itu dimana? Kabupaten Sumenep berada di ujung timur pulau Madura. Kabupaten yang memiliki luas paling besar diantara 3 kabupaten lainnya dan memiliki banyak sekali pulau-pulau kecil, dari pulau dengan kadar oksigen yang sangat tinggi yakni Pulau Gili Iyang (sempat diberitakan di Jawa Pos bahwa Masyarakat di Gili Iyang memiliki angka harapan hidup yang tinggi, ada yang mencapai 100 tahun usianya), hingga pulau dengan keindahan yang tiada tara, ya, hidden paradise, yakni pulau Gili Labak.

Pada saat liburan pergantian semester dari semester genap ke semester ganjil (Tahun Ajaran Baru) di tahun 2015, saya bersama dengan teman-teman laboratorium Bahan Teknik Fisika ITS menuju ke pulau Hidden Paradise tersebut, motoran dari surabaya, No Wacana ! Kami berangkat 15 orang. Pas, karena paket tripnya seharga 1,5 juta (include perahu pulang-pergi, sewa pelampung dan snorkling, serta guide), sehingga kami urunan sebesar 100ribu rupiah/orang. Tidak mau panjang lebar lagi, ini foto-foto liburan kami yang tidak akan pernah terlupakan, terombang ambing di perahu 3 jam hingga hampir 80% anggota tim muntah-muntah, namun terbayarkan oleh jernihnya laut Gili Labak dan terumbu karang yang sangat indah tiada tara, hehe.


Pagi-pagi sekali kami berangkat dari penginapan, menuju meeting point jam 3 pagi di Pelabuhan Kalianget. Kami sholat di Perahu sambil duduk dengan berwudhu air laut, ingat jangan tinggalkan ibadah meski sedang melakukan adventure. Boleh My Trip My Adventure, dan jangan lupa ditambahkan My Ibadah My Life. Foto diatas diambil pada saat jam 5 pagi, 1 jam sebelum sampai ke Pulau Gili Labak. Total perjalanan pergi dari meeting point ke pulau gili labak 3 jam. Bagi yang tidak kuat terombang-ambing ombak, jangan lupa minum antim*.


Akhirnya kami bisa sampai di Pulau Gili Labak dengan selamat. Badan yang lemas karena cairan muntah yang banyak sekali keluar selama di kapal seakan-akan langsung kembali pulih melihat panorama yang begitu indah. Oh ya, sebelum hari H keberangkatan, saya mendapatkan cerita real story bahwa banyak kapal-kapal yang terpaksa kembali ke Pelabuhan, tidak melanjutkan perjalanan karena angin yang kencang. Ada yang sudah sampai di tengah perjalanan kemudian memutar haluan karena kencangnya angin, sehingga di awal keberangkatan kami sudah siap seandainya angin kencang dan kami tidak bisa mencicipi keindahan pulau Gili Labak.


Kami sudah memakai pelampung sejak keberangkatan dari meeting point, nah untuk peralatan tambahan (alat snorkling) baru dipakai pada saat tiba di Pulau Gili Labak. Perkenalkan, kami adalah generasi muda yang anti wacana, hehe.


Airnya sangat jernih, dari atas sudah dapat terlihat terumbu karang yang berada di dasar laut. Jangan lupa pakai jam tangan supaya nggak lupa waktu karena keasyikan menikmati keindahan terumbu karang.


Hmm, karena pesertanya ada peserta perempuan, guide menyarankan agar lokasi snorkling tidak jauh-jauh dari pesisir pantai, ya lumayan dalam lah sekitar 3m. Untuk teman-teman perempuan juga disediakan tali agar mudah untuk kembali ke kapal, kalau yang laki-laki mah dibiarin aja.


Ada Patrick berwarna Biru yang nyempil diantara terumbu karang. Warna terumbu karangnya didominasi oleh coklat dan orens. Jangan lupa untuk foto potret diri dulu di dalam air,  sebelum ke Gili Labak nyewa kamera anti air dulu yaa supaya nggak rugi.


 Gue nggak pernah selfie, sekalinya Selfie di dalam air, haha


Istirahat dulu bro, keki didalam air laut terus-terusan


Wiii, ada nemo tersesat.


Waktu untuk snorklingpun telah habis, ada alokasi waktu bebas, yups waktunya mengelilingi pulau yang lausnya kira-kira 3 kali lapangan sepak bola.



Tidak terasa jarum pendek di jam telah menunjuk arah 2, sudah sholat dzuhur juga, waktunya kembali ke Pelabuhan Kalianget.


MasyaAllah, ternyata pulai ini keren banget, Sumenep Punya,


Cekrek dulu sebelum sampai di pelabuhan, hehe


Bagaimana, apakah sahabat tertarik untuk ke Gili Labak? Cukup banyak jasa tour guide yang melayani liburan sahabat ke Gili Labak. Kami memakai http://aatira.com , kebetulan CEOnya adalah teman sebangku saya SMA selama 3 tahun.

Pulau Gili Labak - Kesan Tak Terlupakan !'




Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS, sedang menggeluti NanoTeknologi dan dunia pengembangan diri.Memiliki misi besar untuk menjadi insan yang memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !