Rabu, Oktober 21, 2009


Pada tanggal 20 Oktober 2009, tepatnya kemarin. Dilangsungkan prosesi pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan wakil presiden Budiyono bertempat di Gedung MPR RI. Pelantikan tersebut merupakan moment yang special, SBY dan Budiyono bersumpah untuk menjalankan pemerintahan lima tahun kedepan dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya.

Ada insiden yang heboh pada saat pelantikan tersebut, Taufik Kiemas, ketua MPR RI selaku pengatur jalannya acara membacakan nama-nama petinggi Negara secara salah. Entah suatu kecerobohan, keteledoran ataukan suatu kesengajaan, secara jelas mencerminkan tidak adanya rasa hormat dari Ketua MPR Suami Megawati tersebut terhadap berbagai petinggi Negara. Tidak tanggung-tanggung, taufik Kiemas salah dalam menyebutkan nama presiden, orang yag sangat tinggi derajatnya dalam Negara dan orang paling popular di Indonesia.
Tapi entah kenapa, sangat aneh rasanya Taufik Kiemas salah menyebutkan nama dan gelar prsiden dengan baik dan benar, tentu saja ini merupakan pelecehan terhadap kepala tertinggi Negara tersebut.. Dalam pembicaraanya, taufik kiemas mengatakan Yudhoyono Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak luput petinggi Negara lainnya yang nama dan gelarnya dilafalkan dengan salah oleh Taufik Kiemas yakni Habibi.

SBY hanya tersenyum saat Taufik Kiemas salah menyebut namanya, Bagi seseorang petinggi yang sebelumnya sudah memerintah selama lima tahun tersebut yang namanya sudah tidak asing lagi, tentu saja ini merupakan suatu penghinaan. Inikah ketua MPR Indonesia???? Belum menjalankan tugasnya selama lima tahun kedepan, MPR sudah melakukan kesalahan fatal.

Dilain hal, kerusuhan dan demonstrasi terjadi diberbagai daerah. Demonstrasi dan kerusuhan dilakukan untuk menunda pelantikan SBY dan Budiyono, alasan mereka (mahasiswa) karena SBY dan Budiono adalah proneoliberalisme sehingga merupakan Antek Amerika dan tidak pro rakyat. Namun perekonomian adalah permasalahan dunia, kehidupan suatu Negara juga bergantung kepada Negara lainnya. Tentu saja hubungan yang baik dalam perekomian antar Negara sangat diperlukan agar perekonomian suatu Negara makmur.

Apakah ini suatu metafora???Awal yang buruk namun akhir yang membanggakan. Ataukan awal yang buruk menandakan masa depan yang buruk. Semua tergantung dari realisasi janji-janji Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Semoga Indonesia menjadi lebih baik pada lima tahun kedepan. Perlu diingat bahwa masa depan Indonesia tidak tergantung dari suatu pihak tertentu, namun membutuhkan suatu kerja sama dalam mencapai suatu tujuan dari seluruh komponen yang ada.

♫..Indonesia sejak dulu kala...
Tetap dipuja-puja Bangsa....♪

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !