Sabtu, Maret 12, 2011


Wilayah daratan Indonesia yang luasnya sekitar 2 juta km persegi terdiri lebih dari 13667 pulau. Wilayah laut mencakup 70% dari seluruh wilayah. Indonesia sebagai Negara kepulauan tentunya mempunyai wilayah perairan yang dominan luasnya. Lingkungan laut Nusantara terletak di sepanjang dan sekitar garis khatulistiwa.

Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Keadaan alam dan cuaca yang mendukung memungkinkan hasil tanamnya sangat berkualitas. Maka, bertani menjadi mata pencaharian pertama yang sangat berpotensi dan menguntungkan bagi masyarakat pada umumnya dan bagi pemerintah Indonesia pada khususnya.

Selain itu, kekayaan alam yang sangat menonjol di Indonesia terletak pada hasil lautnya. Tidak hanya bermacam-macam ikan, tetapi juga terumbu karang, rumput laut dan berbagai macam binatang laut lainnya. Segala ekosistem laut tersebut disadari sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan hidup manusia.

Bermacam-macam ikan dan hewan lainnya yang terdapat di laut merupakan sumber bahan pangan mausia sehari-hari. Masyarakat pada umumnya sangat bergantung pada ikan-ikan di laut karena kandungannya yang sangat bermanfaat. Adapun terumbu karang menjadi nilai wisata yang sangat indah dan menarik wisatawan yang berkunjung. Pendapatan dari pariwisata tersebut juga menjadi sumber pendapatan masyarakat sekitar dan menambah income negara.

Seluruh hasil sumber daya alam tersebut sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik dan bijaksana. Selain dapat memenuhi kebutuhan bahan pangan di Indonesia, hasil laut Indonesia yang melimpah juga kerapkali diexport ke negara lain. Maka tidaklah berlebihan jika banyak himbauan yang memperingatkan manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan, karena lingkungan adalah jantung hidup manusia.

Laut sebagai sumber mata pencaharian turut menunjang perekonomian masyarakat Indonesia. Negara Indonesia yang merupakan Negara kepulauan menjadikan laut sebagai sumber ekonomi warga yang terbesar setelah bertani. Dengan pengolahan hasil laut yang bijaksana diharapkan dapat membantu perekonomian Indonesia dan turut meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.


Hasil laut di Indonesia mempunyai banyak peran dalam peningkatan hasil pangan yang berkualitas. Bermacam-macam ikan di laut mengandung protein hewani dan tumbuhan lautnya seperti rumput laut mengandung protein nabati yang apabila dikonsumsi manusia dapat bermanfaat.

Dewasa ini, dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia dan pesatnya perkembangan tekhnologi membuat banyak pihak yang tidak bertanggung jawab berlaku semena-mena dalam mengolah hasil laut. Misalnya dengan menggunakan bom, racun dan trawl untuk menangkap ikan-ikan di laut. Alat-alat penangkap ikan yang mengandung racun tersebut memang dalam penggunaannya lebih mudah dan praktis daripada alat tangkap tradisional. Namun, dampak negatifnya yaitu dapat meracuni ikan di laut beserta ekosistemnya. Akibatnya dapat membahayakan konsumen dan lingkungan.

Penangkapan ikan dengan menggunakan bom, racun dan trawl merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana. Dampak bagi konsumen yaitu dapat merusak sistem ketahanan tubuh, bahkan jangka panjangnya dapat menyebabkan kematian.

Selain berpengaruh pada konsumen, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan ekosistem laut. Bahkan peledak tersebut selain dapat membunuh bejuta ikan-ikan di laut juga dapat membunuh bibit-bibit ikan dan merusak terumbu karang. Apabila kejahatan pada ekosistem laut itu terus dilakukan, maka lambat laun lautan Indonesia dapat menjadi rusak dan tercemar.

Selain kecurangan dalam penangkapan ikan, banyak pihak yang juga melakukan kecurangan pada saat pengolahan ikan. Banyak pedagang ikan yang mengeringkan dan mengawetkan ikannya dengan menggunakan boraks serta formalin. Boraks digunakan untuk menjaga kekenyalan ikan sehingga lebih menarik bagi konsumen. Formalin digunakan untuk mengawetkan ikan dengan tujuan agar ikan tetap tahan lama. Pada dasarnya, formalin merupakan zat kimia yang digunakan untuk pengawetan makhluk hidup yang telah mati. Zat-zat yang terkandung di dalamnya buka diperuntukkan guna dikonsumsi. Maka, tidaklah heran jika penggunaan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam bahan makanan dapat membahayakan bahkan berdampak kematian.

Penyimpangan-penyimpangan dalam pengolahan ikan tersebut tentunya sangat menguntungkan bagi produsen. Selain dapat menghemat biaya, juga dapat meminimalisir proses pembusukan ikan. Namun apalah artinya keuntungan bagi pihak tertentu jika harus mengorbankan keselamatan konsumennya.

Produsen yang mengolah dan memasarkan ikan laut tentunya menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh penyimpangan dalam penangkapan ikan laut. Namun para produsen mengabaikan resiko tersebut karena mengharapkan keuntungan yang berlipat.

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !