1. Pencucian Bahan 5. Penjemuran II
2. Penjemuran Bahan 6. Penumbukan II
3. Penumbukan Bahan 7. Pencetakan
4. Pemeraman 8. Pengemasan
B. Manfaat Terasi bagi Manusia
- Penambah rasa gurih
- Banyak kandungan gizi di dalamnya
- Bahan campuran pembuatan kerupuk udang
- Produksi terasi mampu menjadi sarana peningkatan kesejahtaraan baik bagi produsen maupun konsumenya.
C. Kandungan Gizi dalam Terasi Udang Rebon
No. | Nama Unsur | Kadar Unsur |
1. | Protein | 30,0 gr |
2. | Lemak | 3,5 gr |
3. | Karbohidrat | 3,5 gr |
4. | Mineral | 23,0 gr |
5. | Kalsium | 100,0 mg |
6. | Fosfor | 250,0 mg |
7. | Besi | 3,1 mg |
8. | Air | 40,0 gr |
D. Analisa Biaya
A.
Biaya Produksi per Minggu (2 ton) | Harga Jual Terasi (2 ton) | Laba Bersih (2 ton) | |
1. Bahan Baku | Rp. 35.000.000 | Rp. 42.000.000 | Rp. 3.387.500 |
2. Upah Pekerja | Rp. 2.362.500 | ||
3. Biaya Distribusi | Rp. 1.250.000 | ||
Jumlah | Rp. 38.612.500 | Rp. 42.000.000 | Rp. 3.387.500 |
Keterangan :
Setiap minggunya H. Ainur dapat memproduksi 2 ton terasi udang rebon
v Biaya produksi :
· Bahan baku per kg = Rp. 17.500,00
(2 ton) = Rp. 17.500,00 x 2000 kg
= Rp. 35.000.000,00
· Upah Pekerja /hari = Rp. 22.500,00
· (15 pekerja) = Rp. 22.500,00 x 15
= Rp. 337.500,00
(1 minggu) = Rp. 337.500,00 x 7
= Rp. 2.362.500,00
· Biaya distribusi (2 ton) = Rp. 1.250.000,00
Total = Rp. 35.000.000,00 + Rp. 2.362.500,00 +
Rp. 1.250.000,00
= Rp. 38.612.500,00
v Harga Jual terasi per kg= Rp. 21.000,00
(2 ton) = Rp. 21.000,00 x 2000 kg
= Rp. 42.000.000,00
v Laba bersih/minggu = harga jual – biaya produksi
= Rp. 42.000.000,00 – Rp. 38.612.500,00
= Rp. 3.387.500,00Untuk proses dan pengolahan, lihat artikel penulis dengan judul
Proses dan Pengolahan Terasi (Mari berbisnis Terasi)
Pengamatan di Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep
Sektor penggerak perekonomian Kecamatan Ambunten meliputi bidang pertanian tanamangan pangan, kehutanan dan perkebunan, peternakan, perikanan, industri, energi dan pertambangan serta pariwisata. Khusus untuk bidang perikanan dan kelautan terdiri dari bidang penangkapan, hasil olahan dan budidaya. Bidang penangkapan terdiri dari ikan laut dan udang. Hasil olahan terdiri dari terasi (terdapat di Desa Campor timur dan Ambunten timur), petis (terdapat di Belluk raja) dan kerupuk ikan (terapat di Ambunten timur dan Tengah). Sub sektor perikanan dan kelautan lainnya adalah wisata bahari yang terdapat di Desa Belluk Ares.
Namun, dari banyak sektor tersebut pengembangan produk olahan terasi adalah salah satu yang menjanjikan dan sangat mungkin untuk berkembang lagi menjadi yang lebih besar. Hal ini dikarenakan banyak hal yang dapat menunjang pemanfaatan terasi udang oleh masyarakat Ambunten sebagai produk olahan hasil perikanan yang bernilai ekonomis. Dari segi para penduduknya yang sebagian besar adalah nelayan, usaha ini tentunya mempunyai prospek yang bagus di kemudian hari. Selain bisa membantu perekonomian masyarakat nelayan bahkan nonnelayan di wilayah kecamatan Ambunten, pengembangan produk olahan tradisional adalah hal yang dapat dicapai pula dalam usaha pengembangan potensi daerah Sumenep. (http://dkp.sumenep.go.id/).
Jika setiap minggunya saja mereka bisa mengantongi keuntungan sebesar Rp. 3.387.500,00 berarti tiap bulannya mereka akan mengantongi keuntungan ± 4 kali lipatnya yaitu Rp. 13.550.000,00. Menggiurkan bukan?? Belum lagi manfaat lain yang dapat diperoleh seperti menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lain. Hal ini tentunya juga akan meningkatkan kesejahteraan penduduknya dan telah dibuktikan oleh pemilik wirausaha terasi udang rebon di Ambunten bahwa “ Sengko’ bab bine reya bisa nai’ ajji dhari ollena ontongnga acan reya “, ujarnya dalam bahasa Madura. Dalam bahasa Indonesia artinya beliau mengucapkan bahwa “saya dan istri saya bisa naik haji dari hasil keuntungan yang diperoleh melalui produk terasi yang memang sangat menjanjikan”. Beliau juga mengaku bahwa dari hasil keuntungan terasi tersebut, beliau bisa menyekolahkan dan mensukseskan para buah hatinya yang cukup banyak.
Jaminan kesejahteraan dari wirausaha terasi ini tidak hanya menguntungkan bagi pemilik usaha terasinya saja, namun para pekerja yang bekerja di sana juga mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Mereka bisa mendapatkan upah sebesar Rp. 15.000,00 per hari dengan pekerjaan yang tidak terlalu berat dan mereka hanya bekerja menumbuk menjemur dan mengemas kira-kira hanya memerlukan waktu 10 jam + istirahat + makan 2 kali sehari. Pekerjaan ini tidak membuat bosan para pekerja, karena mereka mengaku bahwa mereka sangat diuntungkan dengan pekerjaan ini. Pekerjaan yang tidak terlalu berat untuk dilakukan dan mereka bisa istirahat dan makan gratis 2 kali sehari. Biasanya mereka mulai bekerja pukul 06.00 WIB – 16.00 WIB. Uang yang mereka peroleh sebesar Rp. 15.000,00 cukup untuk menambah gaji sang suami dan melengkapi kebutuhan lain.
Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload
Mantab mas infonya, terimakasih sudah berbagi. terinspirasi saya untuk berbisnis terasi "Si Bau yang Wangi"
BalasHapus