Seorang Intrapreneur adalah para karyawan yang bekerja di dalam sebuah perusahaan tapi memiliki jiwa intrapreneur untuk membangun perusahaan. Tidak semua karyawan memiliki jiwa Intrapreneur.Ada perbedaan derajat, kemampuan, karakteristik; tergantung dari seberapa besar keinginan mereka meningkatkan kualitas leadership, pengetahuan, dan kreatifitas dalam mengeksekusi strategi kerja mereka.
Penelitian ini saya simpulkan berdasarkan pengalaman, riset dan interview di media masa tentang intrapreneurs. Terdapat pula penjelasannya di buku Rheinald Khasali yang berjudul “MYELIN”. Semua intrapreneur memiliki semangat, ciri khas, gaya, serta dorongan untuk maju.
Jika ingin menjadi seorang intrapreneur, Anda dapat mempelajari dan mengikuti jejak yang ditinggalkan oleh mereka.
1. Percaya Diri
Percaya diri adalah ciri khas seorang intrapreneur. Ini adalah modal pertama yang harus di miliki. Kita memang tidak dilahirkan dengan tingkat percaya diri yang sama, namun bukan berarti anda tidak mampu untuk memiliki kepercayaan diri.
Percaya diri muncul karena tindakan dan pengambilan keputusan yang berani saat mereka dalam keraguan. Justru disaat ragu mereka lebih banyak memutuskan Yes dari pada No.
Saya mendengarkan Napoleon Hill memberikan komentar kepada seseorang yang lebih sering mengatakan ‘Tidak’, ‘Tunggu Dulu,’ atau saya rundingkan dengan istri, team, anak buah, dst.... adalah seorang pemimpin yang lemah. Mereka yang sering mengalami keraguan, harus lebih sering mengambil keputusan kecil dan besar. Dengan demikian keputusan ini akan memupuk rasa percaya diri dan penghargaan dari kawan maupun lawan.
2. Memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi
Mereka bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sepenuh hati. Mereka bertindak dan memberi perhatian penuh terhadap proses. Mereka melihat solusi dari setiap masalah, bukan menyalahkan keadaan atau anak buah, betapapun sulit keadaan itu.
Mereka memiliki rasa bangga ketika mencari solusi, selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Ownership disini sangat berbeda dengan ingin mengontrol segala sesuatu atau control freak. Justru dengan mental positif ini membuat seluruh karyawan yang lain untuk belajar bertanggung jawab.
Mereka menggerakkan setiap individu agar dapat diandalkan dan membiarkan setiap individu merasakan nikmatnya memenangkan profit, teamwork dan kesuksesan bisnis.
3. Mampu berkomunikasi
Intrapreneur menyadari bahwa faktor manusia sangat penting bagi kesuksesan kerja. Bukan hanya karyawan tapi termasuk juga customer, business partner, strategic alliances dan elemen manusia lainnyalah yang membuat pekerjaan sukses atau hancur berkeping-keping. Maka komunikasi menjadi kunci kesuksesan dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Seorang intrapreneur mau berpikiran terbuka untuk mempelajari cara berkomunikasi efektif, baik secara tulisan maupun lisan.
Demi komunikasi efektif, mereka tidak segan-segan menginvestasikan uang dan waktu untuk mengambil kursus komunikasi, public speaking, computer, email, neurolingusitic programming, search engine optimization yang berhubungan dengan komunikasi.
Mereka mau mendengar, berpikiran terbuka, menjaga integritas dengan mengatakan secara jujur apa yang ada di dalam pikirannya.
4. Sangat Terbuka Untuk Belajar Hal Baru
Ini adalah salah satu karakteristik yang paling saya kagumi. Intrapreneurs adalah pembelajar sejati. Mereka sangat terbuka dengan semua hal yang berhubungan dengan ilmu baru.
Banyak yang tidak memiliki pendidikan yang signifikan, namun mereka penuh semangat mencari informasi, bertanya, riset dan membaca buku. Tidak sedikit intrapreneur yang belajar dari kesalahan. Mereka tidak memiliki arogansi, ego dan dibutakan dengan melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Mereka selalu menganjurkan teamnya untuk terus belajar.
Thomas Alfa Edison hanya mengecap pendidikan selama tiga bulan. Beliau bukan ilmuwan, bahkan tidak tahu cara yang benar ketika menciptakan bola lampu pijar. Namun beliau dikelilingi orang-orang yang lebih pandai dari beliau. Demikian pula dengan intrapreneur, mereka sangat menghargai edukasi dan menjadi pelajar seumur hidup dari kehidupan dan pengalaman.
5. Team Player
Ini satu hal yang menarik berdasarkan penelitian para pakar bisnis. Intrapreneur adalah pemain team yang penuh komitmen. Mereka menyadari bahwa sebatang lidi bisa dengan mudah di patahkan, namun sapu lidi sangat sulit untuk di hancurkan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Mereka juga menciptakan leverage, daya ungkit dari teamwork untuk menyelesaikan persoalan bisnis yang rumit dan berat. Tidak ada intrapreneur yang sukses tanpa dukungan team sukses.
6. System-Oriented
Seperti seorang ahli matematika, formula yang benar akan memberikan hasil yang benar terus menerus. Selama kita masih menggunakan formula yang sama, hasilnya pasti sama. Seorang intrapreneur sangat mengandalkan system. Mereka sangat system oriented. Mereka berupaya menyelesaikan masalah dengan system sebelum mencari penyelesaian manusia. Mereka percaya bahwa pekerjaan yang sukses bukan karena mengandalkan manusianya tapi systemlah yang bekerja.
Manusia bisa sakit, cuti, resign, jika intrapreneur mengandalkan manusia, maka system akan berhenti saat manusianya tidak di tempat. Untuk itu intrapreneur membuat sebuah blueprint, peta dan kompas agar saat terjadi sesuatu ada alat yang bisa memandu untuk mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten.
Nah, saat terjadi sebuah masalah-seorang intrapreneur akan menganalisa sistem yang sudah ada, melakukan desain ulang, implementasi, dan menyempurnakan system tersebut..
Bagaimana dengan anda?
7. Dedikasi Tinggi
Seorang intrapreneur mendedikasikan dirinya untuk menyelesaikan rencana-rencananya, visinya, dan mimpi-mimpinya yang merupakan tujuan hidupnya. Salah satu alasan mengapa sebuah pekerjaan gagal adalah karena kehilangan fokus.
Contoh yang sangat nyata, Donald Trump sangat fokus dengan property, Anita Roddick sangat fokus dengan kosmetik ramah lingkungan, Warren Buffet sangat fokus dengan investing, Bill Gates sangat fokus dengan Microsoft, Michael Dell sangat fokus dengan Dell Computer, Robert Kyosaki sangat fokus dengan edukasi financial, Anthony Robbins sangat fokus dengan peak performance coach.
Tidak menghiraukan masalah dan upaya yang harus dilakukan, seorang intrapreneur sangat berdedikasi tinggi dan single-minded atas komitmen terhadap goal mereka.
8. Grateful
Intrapreneur sejati ternyata adalah orang-orang yang penuh rasa syukur. Mereka sadari semakin bersyukur, semakin tangan terbuka, semakin terbuka pula pintu-pintu berkat. Karena hanya orang yang menghargai pemberian akan lebih banyak diberi.
Mereka bukan hanya bersyukur menerima kebaikan, namun mereka juga bersyukur karena mendapat pembelajaran dari kesalahan. Mereka tidak menganggap remeh apapun, dan inilah yang memberikan mereka ketekunan, daya tahan serta fleksibilitas untuk terus maju.
Intrapreneur sejati menyadari bahwa ‘kaya’ tidak semata-mata diukur oleh benda-benda dan kemewahan, ‘kekayaan’ diukur oleh kepuasan hati, kenikmatan memberi, berkontribusi dan pencapaian prestasi.
Donald Trump mengatakan, “ Money was never my greatest motivation, it’s my way of keeping the score, the true excitement is playing the game.”
9. Optimistic
Mereka sangat optimis. Mereka tidak menjadikan kegagalan masa lalu menjadi hambatan untuk maju. Ambil hikmah dari kegagalan dan ciptakan momentum baru. Saat musim kemarau mereka tetap menaruh harapan bahwa musim hujan akan tiba dan saat makmur menghampiri, mereka menambah keyakinan, iman, dan pengharapan bahwa dunia akan menjadi lebih baik.
10. Keseimbangan
Semangat tinggi 80% kegagalan di pekerjaan disebabkan oleh manusia, untuk itu intrapreneur sangat menghargai hubungan antar manusia. Mereka sangat mudah didekati, suka bersosialisasi. Semangat mereka menular kepada team, pelanggan, teman, suplier.
Meskipun mereka adalah pekerja keras, mereka juga seimbang dalam membagi kesenangan, bersama keluarga. Para psychologist mengakui, intrapreneur yang memiliki keseimbangan antara kerja keras dengan fun adalah orang yang lebih berpotensi memiliki karir dan kesuksesan lebih tinggi lagi.
Justru intrapreneur adalah orang yang penuh perhatian, kesabaran dan Fun. Tidak selamanya serius dan pemarah.
11. Menciptakan Pemimpin Baru
Selain self motivated- mereka juga memiliki kemampuan untuk memimpin orang. Mereka memahami pentingnya teamwork, dan mereka memahami bahwa mendukung orang lain untuk sukses dan menjadi pemimpin akan membawa hasil yang lebih memuaskan lagi.
Mereka bukan leader yang tidak bisa digantikan sehingga organisasi bisa bertumbuh tanpa mereka dan akhirnya meraih kemakmuran dan kebebasan yang di idam-idamkan.
Seorang business consultant dan pensiunan United States Air Force Major General Perry M. Smith menulis, “ seorang pemimpin yang membagikan kekuasaannya akan menghasilkan hal-hal yang luarbiasa. Pemimpin sejati memahami bahwa kepempimpinan adalah pembebasan bakat terpendam; mereka mencapai kejayaan bukan hanya karena menyerahkan kekuasaan namun karena tidak pernah menarik kekuasaan kembali.”
12. Tidak takut Sukses ataupun Resiko
Mereka tidak takut resiko. Bukan hanya mengambil kesempatan, namun mereka mengambil resiko. Banyak orang menghambat kesuksesan dengan cara menurunkan mimpi dan takut dengan kemungkinan sukses. Ada pengusaha yang masih memiliki employee mindset bertahan dengan familiarity, zona nyaman, dan berusaha untuk tidak berubah.
Intrapreneurs bukan orang yang tak kenal rasa takut. Mereka menciptakan prioritas sehingga mengalahkan rasa takut gagal, frustrasi, kebosanan, ketidakpuasan dan takut sukses.
13. Mengenali potensi dari dalam
Sangat mudah mengenali seorang individu yang memiliki kualitas intrapreneur sejati. Ada pula yang perlu bersusah payah membangun kualitas tersebut dalam dirinya. Apapun alasannya, anda bisa memupuk sifat ini dengan guidance, edukasi, pengetahuan, dan coaching secara konsisten.
Mereka mengambil jalan yang salah karena kurang pengetahuan dan akhirnya membuang waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun karenanya.
Keith Cunningham, Rich Dad Robert Kyosaki mengatakan,”segala sesuatu yang belum anda ketahui mengakibatkan biaya besar, namun tidak semua yang anda ketahui bisa dijadikan uang.”
Semoga mempelajari gejala, ciri-ciri, dan karakteristik seorang intrapreneur akan menambahkan harapan, energy, bahan bakar bagi anda yang memiliki aspirasi untuk menjadi intrapreneur sejati.
Kejarlah cita-cita yang lebih tinggi lagi, pencapaian yang lebih fantastis, dengan menambah ilmu, meningkatkan confidence, insight serta determinasi dengan memiliki winning attitude seorang intrapreneur.
Penelitian ini saya simpulkan berdasarkan pengalaman, riset dan interview di media masa tentang intrapreneurs. Terdapat pula penjelasannya di buku Rheinald Khasali yang berjudul “MYELIN”. Semua intrapreneur memiliki semangat, ciri khas, gaya, serta dorongan untuk maju.
Jika ingin menjadi seorang intrapreneur, Anda dapat mempelajari dan mengikuti jejak yang ditinggalkan oleh mereka.
1. Percaya Diri
Percaya diri adalah ciri khas seorang intrapreneur. Ini adalah modal pertama yang harus di miliki. Kita memang tidak dilahirkan dengan tingkat percaya diri yang sama, namun bukan berarti anda tidak mampu untuk memiliki kepercayaan diri.
Percaya diri muncul karena tindakan dan pengambilan keputusan yang berani saat mereka dalam keraguan. Justru disaat ragu mereka lebih banyak memutuskan Yes dari pada No.
Saya mendengarkan Napoleon Hill memberikan komentar kepada seseorang yang lebih sering mengatakan ‘Tidak’, ‘Tunggu Dulu,’ atau saya rundingkan dengan istri, team, anak buah, dst.... adalah seorang pemimpin yang lemah. Mereka yang sering mengalami keraguan, harus lebih sering mengambil keputusan kecil dan besar. Dengan demikian keputusan ini akan memupuk rasa percaya diri dan penghargaan dari kawan maupun lawan.
2. Memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi
Mereka bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sepenuh hati. Mereka bertindak dan memberi perhatian penuh terhadap proses. Mereka melihat solusi dari setiap masalah, bukan menyalahkan keadaan atau anak buah, betapapun sulit keadaan itu.
Mereka memiliki rasa bangga ketika mencari solusi, selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Ownership disini sangat berbeda dengan ingin mengontrol segala sesuatu atau control freak. Justru dengan mental positif ini membuat seluruh karyawan yang lain untuk belajar bertanggung jawab.
Mereka menggerakkan setiap individu agar dapat diandalkan dan membiarkan setiap individu merasakan nikmatnya memenangkan profit, teamwork dan kesuksesan bisnis.
3. Mampu berkomunikasi
Intrapreneur menyadari bahwa faktor manusia sangat penting bagi kesuksesan kerja. Bukan hanya karyawan tapi termasuk juga customer, business partner, strategic alliances dan elemen manusia lainnyalah yang membuat pekerjaan sukses atau hancur berkeping-keping. Maka komunikasi menjadi kunci kesuksesan dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Seorang intrapreneur mau berpikiran terbuka untuk mempelajari cara berkomunikasi efektif, baik secara tulisan maupun lisan.
Demi komunikasi efektif, mereka tidak segan-segan menginvestasikan uang dan waktu untuk mengambil kursus komunikasi, public speaking, computer, email, neurolingusitic programming, search engine optimization yang berhubungan dengan komunikasi.
Mereka mau mendengar, berpikiran terbuka, menjaga integritas dengan mengatakan secara jujur apa yang ada di dalam pikirannya.
4. Sangat Terbuka Untuk Belajar Hal Baru
Ini adalah salah satu karakteristik yang paling saya kagumi. Intrapreneurs adalah pembelajar sejati. Mereka sangat terbuka dengan semua hal yang berhubungan dengan ilmu baru.
Banyak yang tidak memiliki pendidikan yang signifikan, namun mereka penuh semangat mencari informasi, bertanya, riset dan membaca buku. Tidak sedikit intrapreneur yang belajar dari kesalahan. Mereka tidak memiliki arogansi, ego dan dibutakan dengan melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Mereka selalu menganjurkan teamnya untuk terus belajar.
Thomas Alfa Edison hanya mengecap pendidikan selama tiga bulan. Beliau bukan ilmuwan, bahkan tidak tahu cara yang benar ketika menciptakan bola lampu pijar. Namun beliau dikelilingi orang-orang yang lebih pandai dari beliau. Demikian pula dengan intrapreneur, mereka sangat menghargai edukasi dan menjadi pelajar seumur hidup dari kehidupan dan pengalaman.
5. Team Player
Ini satu hal yang menarik berdasarkan penelitian para pakar bisnis. Intrapreneur adalah pemain team yang penuh komitmen. Mereka menyadari bahwa sebatang lidi bisa dengan mudah di patahkan, namun sapu lidi sangat sulit untuk di hancurkan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Mereka juga menciptakan leverage, daya ungkit dari teamwork untuk menyelesaikan persoalan bisnis yang rumit dan berat. Tidak ada intrapreneur yang sukses tanpa dukungan team sukses.
6. System-Oriented
Seperti seorang ahli matematika, formula yang benar akan memberikan hasil yang benar terus menerus. Selama kita masih menggunakan formula yang sama, hasilnya pasti sama. Seorang intrapreneur sangat mengandalkan system. Mereka sangat system oriented. Mereka berupaya menyelesaikan masalah dengan system sebelum mencari penyelesaian manusia. Mereka percaya bahwa pekerjaan yang sukses bukan karena mengandalkan manusianya tapi systemlah yang bekerja.
Manusia bisa sakit, cuti, resign, jika intrapreneur mengandalkan manusia, maka system akan berhenti saat manusianya tidak di tempat. Untuk itu intrapreneur membuat sebuah blueprint, peta dan kompas agar saat terjadi sesuatu ada alat yang bisa memandu untuk mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten.
Nah, saat terjadi sebuah masalah-seorang intrapreneur akan menganalisa sistem yang sudah ada, melakukan desain ulang, implementasi, dan menyempurnakan system tersebut..
Bagaimana dengan anda?
7. Dedikasi Tinggi
Seorang intrapreneur mendedikasikan dirinya untuk menyelesaikan rencana-rencananya, visinya, dan mimpi-mimpinya yang merupakan tujuan hidupnya. Salah satu alasan mengapa sebuah pekerjaan gagal adalah karena kehilangan fokus.
Contoh yang sangat nyata, Donald Trump sangat fokus dengan property, Anita Roddick sangat fokus dengan kosmetik ramah lingkungan, Warren Buffet sangat fokus dengan investing, Bill Gates sangat fokus dengan Microsoft, Michael Dell sangat fokus dengan Dell Computer, Robert Kyosaki sangat fokus dengan edukasi financial, Anthony Robbins sangat fokus dengan peak performance coach.
Tidak menghiraukan masalah dan upaya yang harus dilakukan, seorang intrapreneur sangat berdedikasi tinggi dan single-minded atas komitmen terhadap goal mereka.
8. Grateful
Intrapreneur sejati ternyata adalah orang-orang yang penuh rasa syukur. Mereka sadari semakin bersyukur, semakin tangan terbuka, semakin terbuka pula pintu-pintu berkat. Karena hanya orang yang menghargai pemberian akan lebih banyak diberi.
Mereka bukan hanya bersyukur menerima kebaikan, namun mereka juga bersyukur karena mendapat pembelajaran dari kesalahan. Mereka tidak menganggap remeh apapun, dan inilah yang memberikan mereka ketekunan, daya tahan serta fleksibilitas untuk terus maju.
Intrapreneur sejati menyadari bahwa ‘kaya’ tidak semata-mata diukur oleh benda-benda dan kemewahan, ‘kekayaan’ diukur oleh kepuasan hati, kenikmatan memberi, berkontribusi dan pencapaian prestasi.
Donald Trump mengatakan, “ Money was never my greatest motivation, it’s my way of keeping the score, the true excitement is playing the game.”
9. Optimistic
Mereka sangat optimis. Mereka tidak menjadikan kegagalan masa lalu menjadi hambatan untuk maju. Ambil hikmah dari kegagalan dan ciptakan momentum baru. Saat musim kemarau mereka tetap menaruh harapan bahwa musim hujan akan tiba dan saat makmur menghampiri, mereka menambah keyakinan, iman, dan pengharapan bahwa dunia akan menjadi lebih baik.
10. Keseimbangan
Semangat tinggi 80% kegagalan di pekerjaan disebabkan oleh manusia, untuk itu intrapreneur sangat menghargai hubungan antar manusia. Mereka sangat mudah didekati, suka bersosialisasi. Semangat mereka menular kepada team, pelanggan, teman, suplier.
Meskipun mereka adalah pekerja keras, mereka juga seimbang dalam membagi kesenangan, bersama keluarga. Para psychologist mengakui, intrapreneur yang memiliki keseimbangan antara kerja keras dengan fun adalah orang yang lebih berpotensi memiliki karir dan kesuksesan lebih tinggi lagi.
Justru intrapreneur adalah orang yang penuh perhatian, kesabaran dan Fun. Tidak selamanya serius dan pemarah.
11. Menciptakan Pemimpin Baru
Selain self motivated- mereka juga memiliki kemampuan untuk memimpin orang. Mereka memahami pentingnya teamwork, dan mereka memahami bahwa mendukung orang lain untuk sukses dan menjadi pemimpin akan membawa hasil yang lebih memuaskan lagi.
Mereka bukan leader yang tidak bisa digantikan sehingga organisasi bisa bertumbuh tanpa mereka dan akhirnya meraih kemakmuran dan kebebasan yang di idam-idamkan.
Seorang business consultant dan pensiunan United States Air Force Major General Perry M. Smith menulis, “ seorang pemimpin yang membagikan kekuasaannya akan menghasilkan hal-hal yang luarbiasa. Pemimpin sejati memahami bahwa kepempimpinan adalah pembebasan bakat terpendam; mereka mencapai kejayaan bukan hanya karena menyerahkan kekuasaan namun karena tidak pernah menarik kekuasaan kembali.”
12. Tidak takut Sukses ataupun Resiko
Mereka tidak takut resiko. Bukan hanya mengambil kesempatan, namun mereka mengambil resiko. Banyak orang menghambat kesuksesan dengan cara menurunkan mimpi dan takut dengan kemungkinan sukses. Ada pengusaha yang masih memiliki employee mindset bertahan dengan familiarity, zona nyaman, dan berusaha untuk tidak berubah.
Intrapreneurs bukan orang yang tak kenal rasa takut. Mereka menciptakan prioritas sehingga mengalahkan rasa takut gagal, frustrasi, kebosanan, ketidakpuasan dan takut sukses.
13. Mengenali potensi dari dalam
Sangat mudah mengenali seorang individu yang memiliki kualitas intrapreneur sejati. Ada pula yang perlu bersusah payah membangun kualitas tersebut dalam dirinya. Apapun alasannya, anda bisa memupuk sifat ini dengan guidance, edukasi, pengetahuan, dan coaching secara konsisten.
Mereka mengambil jalan yang salah karena kurang pengetahuan dan akhirnya membuang waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun karenanya.
Keith Cunningham, Rich Dad Robert Kyosaki mengatakan,”segala sesuatu yang belum anda ketahui mengakibatkan biaya besar, namun tidak semua yang anda ketahui bisa dijadikan uang.”
Semoga mempelajari gejala, ciri-ciri, dan karakteristik seorang intrapreneur akan menambahkan harapan, energy, bahan bakar bagi anda yang memiliki aspirasi untuk menjadi intrapreneur sejati.
Kejarlah cita-cita yang lebih tinggi lagi, pencapaian yang lebih fantastis, dengan menambah ilmu, meningkatkan confidence, insight serta determinasi dengan memiliki winning attitude seorang intrapreneur.
Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.