Rabu, Juni 15, 2011





Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.

Dua astronom Inggris menemukan bahwa lubang hitam raksasa di pusat galaksi secara rata-rata berputar lebih cepat daripada benda apapum dalam sejarah alam semesta. Dr Alejo Martinez-Sansigre dari Universitas Portsmouth dan Prof. Steve Rawlings dari Universitas Oxford membuat penemuan baru ini dengan memakai data radio, optik dan sinar x. Mereka menerbitkan penemuan mereka dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Accretion disk.jpg

Selain radiasi, jet-jet ganda sering berasosi dengan lubang hitam dan cakram akresinya. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan jet-jet ini dihasilkan, namun pusaran lubang hitam supermasif diyakini berpengaruh kuat. Walau begitu, ada prediksi yang berbeda mengenai bagaimana putaran lubang hitam berevolusi dan hingga kini evolusi ini masih belum dipahami dengan baik.

Dengan memakai pengamatan radio, kedua astronom mampu mensampel populasi lubang hitam, mendeduksi persebaran kekuatan jet. Dengan memperkirakan bagaimana mereka mendapatkan bahan (proses akresi) kedua ilmuan mampu menyimpulkan seberapa cepatnya objek ini berputar.

Pengamatan mereka juga memberikan informasi mengenai bagaimana putaran lubang hitam supermasif berevolusi. Di masa lalu, ketika alam semesta separuh ukuran sekarang, secara praktis semua lubang hitam supermasif berputar sangat lambat, sementara sekarang sebagian memiliki putaran sangat tinggi. Jadi secara rata-rata, lubang hitam supermasif berputar lebih cepat daripada sebelumnya.

Dalam komentarnya atas hasil ini, Dr Martinez-Sansigre mengatakan: “Pusaran lubang hitam dapat memberi tahu anda banyak hal mengenai bagaimana mereka terbentuk. Hasil kami menyarankan kalau di masa sekarang sejumlah besar lubang hitam paling masif entah bagaimana dipercepat. Penjelasan yang mungkin adalah mereka telah bergabung dengan lubang hitam lain dengan massa yang kurang lebih sama, yang merupakan peristiwa sangat spektakuler, dan hasil akhir penyatuan ini adalah lubang hitam yang berputar lebih cepat.”




Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload


Fullerena


0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !