Kamis, Juni 16, 2011

alt

Ilmuwan telah menemukan sinyak otak yang mengeluarkan pembicaraan dan hal ini diharapkan dapat menterjemahkan pikiran manusia ke dalam kata-kata.

Para ilmuwan telah menemukan cara untuk mengamati formasi kata dalam otak manusia. Ini merupakan sebuah terobosan yang kelak memungkinkan para penyandang cacat berat dapat berbicara.

Sejumlah peneliti juga telah menemukan cara untuk menerobos ruang terdalam dari otak untuk mengamati formasi kata-kata.

Dengan menggunakan sejumlah elektroda mereka menemukan wilayah otak yang terlibat dalam menciptakan 40 atau formasi suara pembentuk Bahasa Inggris.

Mereka kemudian menemukan bahwa masing-masing bunyi memiliki sinyal sendiri yang mereka yakini akhirnya memungkinkan sebuah program komputer dapat membaca apa yang orang ingin katakan dengan kekuatan pikiran mereka.

Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Pusat Inovasi Neuroscience dan Tekhnologi di Universitas Washington yang dipinpin oleh Eric Leuthardt.

Mereka meneliti empat orang penderita epilepsi parah yang masing-masing kepala mereka ditanami 64 elektroda.

Alasan penelitian ini sesungguhnya adalah berupaya untuk mencari penyebab epilepsi, dengan memonitor area otak di mana kemampuan berbicara itu terbentuk.

Subyek diminta untuk mengulangi sebanyak empat kali suara—‘oo’, ‘ah’, ‘eh’ dan ‘ee’.

Tim kemudian memonitor area Wenicke dan Broca otak untuk sinyal yang terkait dengan pembentukan kemampuan berbicara.

Para ilmuwan kemudian dapat memilih sinyal elektrik yang sesuai. Sementara empat sinyal tidak akan cukup untuk membentuk beberapa kalimat, riset lebih lanjut dapat menjurus kepada hal yang lebih memungkinkan.

Leuthard mengatakan kepada Sunday Times, “Hal ini menunjukkan bahwa otak bukanlah kotak hitam yang kita asumsikan secara filosofi menjadi generasi masa lalu.”

“Saya tidak akan mengatakan bahwa saya benar-benar dapat membaca pikiran seseorang. Saya tidak bisa. Namun saya dapat membuktikannya bahwa hal itu mungkin terjadi.”

Selama penelitiannya, Leuthard juga menemukan bahwa otak menghasilkan sinyal ketika orang hanya berpikir tentang suara — namun sangat berbeda dengan ketika mereka membicarakannya.

Hal ini menimbulkan implikasi bahwa suatu hari nanti dokter akan dapat membaca pikiran pribadi orang serta apa yang ingin mereka katakan.
Temuan ini pada dasarnya juga menjurus pada tekhnologi yang dapat membaca pikiran orang tanpa operasi — dan membentuk komunikasi yang hanya bekerja lewat pikiran.



Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload


Fullerena


0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !