Jumat, April 20, 2012

Mengantuk merupakan salah satu anugrah Tuhan. Terdapat jutaan manusia di dunia yang tidak bisa mengantuk dan sulit untuk tertidur. Berbagai upaya telah mereka lakukan untuk mendatangkan rasa ngantuk, dari terapi kejiwaan agar menjadi rileks dan tenang, penyembuhan spiritual, hingga meminum obat tidur.

Untuk itu, tips pertama dalam mengatasi rasa ngantuk adalah:

#1. "Bersyukurlah jika rasa kantuk menghampiri anda !"
Dengan mensyukuri nikmat yang berupa rasa kantuk, menjadikan anda tidak perlu bersusah payah melawan diri anda sendiri dengan terus mencaci maki rasa kantuk anda. Jika anda mencaci dan berusaha melawan berarti anda menyatakan perang terhadap diri anda sendiri. Sadarlah bahwa anda menerima rasa kantuk anda dengan ikhlas dan terbuka. Lantas bagaimana caranya bersyukur? Tentu aja hal tersebut dapat disesuaikan dengan ajaran agama masing-masing, di dalam agama Islam kita dianjurkan untuk mengucapkan Alhamdulillah sebagai tanda bersyukur.
Jika anda telah bersyukur, maka hati anda akan lebih lapang, tenang dan kemudian mampu berfikir jernih., langkah kedua dalam mengatasi rasa kantuk adalah
#2. "Potonglah siklus mengantuk anda"

Biasanya sebelum memasuki saat -saat mengantuk ada tahapan-tahapan tertentu yang dilalui, yakni

Bosan --> Menguap --> Ngantuk

Langkah pertama adalah berantaslah rasa BOSAN!
Pernahkah anda mengerjakan sesuatu hingga anda lupa waktu, sedang bermain game atau chat dengan seseorang misalnya? Hingga larut malam, jadwal tidur anda yang biasanya jam 9 malam telah tidur menjadi jam 2 pagi. Dalam aktivitas yang telah dicontohkan tersebut Apakah anda merasakan kesenangan?

Jadi kunci mengatasi bosan adalah kesenangan. Rahasia emas dari kesenangan adalah bahwa kesenangan timbulnya bukan dari luar, tetapi dari dalam. Dan kesenangan dapat dibangkitkan dengan cara memiliki antusias ! Kemampuan membangkitkan kesenangan dari dalam bukanlah hal sulit, ia sama seperti keterampilan lainnya yakni dapat dilatih. Bagaimana contoh konkritnya? Bacalah dengan seksama kisah berikut ini

"Hari ini, di kelas Rudi sedang ada mata pelajaran kimia. Ia sangat mengantuk karena semalaman menunggu orang tuanya yang sedang terbaring sakit di rumah sakit. Ia sebenarnya tidak terlalu mengerti kimia, tetapi ia tahu bahwa jika ia tidur di kelas maka akan semakin membuatnya tidak mengerti (ia menerima rasa kantuknya, dan ia pun mampu berfikir jernih sehingga mampu berfikir demikian). Maka ia menjungkirbalikkan pemikirannya, ia membayangkan dan bermajinasi seandainya ilmu kimia tidak pernah ada di bumi, obat-obatan tidak akan pernah ada, peralatan yang terbuat dari karbon tidak pernah ada, kehidupan akan berubah dengan drastis, ia pun menjadi antusias dan akhirnya berhasil memerdekakan rasa ngantuknya."

Apabila anda seorang mahasiswa, tips menghilangkan rasa ngantuk dirangkum dalam gambar berikut

Jika anda tetap kesulitan untuk memunculkan antusiasme, jangan putus asa, itu perlu latihan. Langkah kedua adalah susuli tindakan menguap dengan tindakan lain. Bagaimana maksudnya? Apabila anda telah menguap, dianjurkan untuk bergerak, entah pergi ke toilet untuk cuci muka, menggerak-gerakkan kaki, tangan maupun memutar punggung.

Langkah tambahan ketika anda seorang pelajar, TIPS SUKSES MENGHILANGKAN RASA NGANTUK adalah dengan aktif terlibat pada kegiatan belajar mengajar, dapat dilakukan dengan bertanya, menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya sesuai dengan kreativitas anda.

Demikian yang dapat disampaikan oleh penulis, pemaparan diatas adalah berdasarkan pengalaman penulis dalam memerdekakan rasa ngantuk ! Merdeka dari rasa ngantuk, jalani segala aktivitas dengan penuh antusias dan kesadaran!

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !