ABSTRAK
“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (At Taubah : 82). Di dalam Al-Quran, terdapat 8 ayat yang menerangkan tentang tangisan, yakni An-Najm : 43, At Taubah : 82, Yusuf : 12, Al-Isra’: 109, Maryam : 58, An- Najm : 60, At Taubah : 92 dan Al Maa'idah : 83. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui dalil mengenai keutamaan menangis di dalam Al-Quran dan Al-Hadist dan untuk mengetahui dampak tangisan terhadap kesehatan mata dan tubuh. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan studi literatur dan dianalisa dengan analisa deskriptif. Air mata normal adalah selaput tiga lapis yang melumasi mata. Lapisan musin (glikoprotein yang dihasilkan sel selaput lendir) teratas dibuat dalam kelopak mata dan di permukaan mata. Lapisan tengah yang berair adalah hasil sekresi kelenjar lakrimal yang terletak di atas mata. Sementara lapisan berminyak terluar dibuat di kelenjar meibomian dalam kelopak mata. Dalam bidang kesehatan, menangis bermanfaat untuk kesehatan tubuh diantaranya membantu penglihatan, membunuh bakteri, mengeluarkan racun, mengurangi stress, dan mempercepat penyembuhan radang sendi/reumatik. Jadi, terdapat korelasi yang erat antara firman Allah dalam Al-Quran dan penelitian sains kesehatan mengenai manfaat menangis, yakni menangis yang merupakan perintah Allah dalam khusyuknya beribadah dapat meningkatkan kesehatan mata dan tubuh. Maha suci Allah yang menganjurkan menangis dalam beribadah untuk mengoptimalkan kesehatan mata.
Kata Kunci : Menangis, Kesehatan Mata, Al-Quran.
Fakta Umum Tentang Menangis
“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (At Taubah : 82)
Kata “menangis” di dalam Al-quran disebutkan sebanyak 8 kali. Selain itu, banyak hadist yang menjelaskan keutamaan menangis. Al Ghazali berkata, “Dianjurkan menangis ketika membaca Al-Quran.” Bahkan dalam buku 77 Cabang Keimanan, Abu Al-Ma’ali Umar menulis bahwa “ketahuilah bahwa dzikir tidak terbatas pada zikir lisan saja, tetapi meliputi juga anggota badan yang lain semuanya, maka dzikir lisan adalah dengan memuji, dzikir mata adalah dengan menangis, dzikir tangan adalah dengan memberi, dzikir kedua telinga adalah dengan mendengarkan dengan baik, dzikir badan adalah dengan menjalankan perintah, dzikir hati adalah dengan perasaan takut dan penuh harap, dan dzikir ruh adalah dengan penyerahan diri dan merasa ridha dengan takdir Allah.”
Mata adalah salah satu dari indera tubuh manusia yang sangat kompleks dan berfungsi untuk penglihatan. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun sering kali kurang terperhatikan sehingga banyak penyakit yang menyerang mata tidak diobati dengan baik dan menyebabkan gangguan penglihatan sampai kebutaan. Menurut Dinas Kesehatan Surabaya, penyakit mata menduduki peringkat 8 dari 10 penyakit terbanyak tahun 2011 dengan 25.067 kasus penyakit mata. Bahkan Judy Foreman dalam artikelnya, “Sob Story”, menyatakan bahwa sepuluh juta warga Amerika, kebanyakan wanita tidak cukup banyak mengeluarkan air mata dan menderita “mata kering”.
Statistik 10 Penyakit Terbanyak Dinkes Surabaya |
Penyakit-penyakit pada mata disebabkan beberapa faktor, seperti infeksi virus , bakteri, jamur , protozoa, lingkungan atau karena beberapa jenis alergi (debu, serbuk, bulu, angin, atau asap). Tubuh manusia telah memiliki mekanisme untuk melindungi permukaan mata dan kesehatan mata yakni dengan mengeluarkan air mata/menangis.
Keutamaan Menangis di dalam Al-Quran
Al-Qur’an merupakan kalamullah yang diturunkan oleh Rabb semesta alam sebagai mukjizat bagi Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam. Isinya merupakan obat penawar bagi jiwa dan kesehatan yang berada dalam kehampaan dan kegersangan. Di dalam Al-Quran, terdapat 8 ayat yang menerangkan tentang tangisan, yakni:
[1] “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.”
(An-Najm : 43)
[2] “Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (At Taubah : 82)
[3] “Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. “(Yusuf : 12)
[4] “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.”(Al Israa' : 109)
[5] “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (Maryam : 58)
[6] “Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? “. (An- Najm : 60)
[7] “Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.” (At Taubah : 92)
[8] “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad.” (Al Maa'idah : 83)
Kandungan Air Mata
Air mata merupakan lapisan yang terdiri dari beberapa elemen. Air mata sendiri memiliki fungsi melembabkan konjungtiva dan kornea pada mata, sehingga pada kondisi normal setiap kali berkedip sebuah lapisan air mata (tear film) dipoleskan pada permukaan mata.
Lapisan pertama adalah lapisan minyak/lemak (oily/lipid layer), yang merupakan lapisan terluar air mata, tebalnya sekitar 0,1 mikron dan dihasilkan oleh glandula meibomian, sebasea, dan glandula keringat yang ada di tepi kelopak mata. Terdiri dari cholesteryl ester, kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid. Fungsi utama lapisan ini adalah membuat lapisan air mata menjadi stabil. Dengan sifat hidrofobiknya, lapisan ini mencegah penguapan air mata terlalu cepat.
Lapisan cairan di bagian tengah dengan ketebalan sekitar 8 mikron yang dihasilkan oleh glandula lakrimalis serta glandula lakrimalis aksesorius (glandula Krause dan Wolfring) terdiri dari 98-99% air, sekitar 1% garam inorganik, sekitar 0,2-0,6% protein, albumin, dan globulin, sekitar 0,02-0,06% lisozim, sisanya adalah glukosa, urea, mukopolisakarida tipe netral dan tipe asam.
Lapisan terdalam adalah lapisan musin yang dihasilkan oleh sel-sel piala (goblet cells) pada konjungtiva dan glandula lakrimalis. Sifat lapisan ini hidrofilik dan berkesesuaian dengan lapisan mikrovili pada permukaan kornea, yang juga membantu kestabilan lapisan air mata, dan mencegah lapisan air di atasnya membentuk bulir-bulir air di permukaan kornea serta memastikan lapisan air melembabkan seluruh permukaan kornea dan konjungtiva secara merata.
Air mata juga mengandung lisozim, beta-lisin, laktoferin, dan gamma globulin (IgA) yang merupakan protein spesifik pada air mata dan memberikan air mata sifat antimikrobial. Hal ini membantu mencegah infeksi pada mata.
Korelasi Menangis dalam Ibadah dan Manfaat Terhadap Kesehatan Mata
Dalam QS. Al Israa’ ayat 109, Allah berfirman yang artinya:
“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” Keutamaan menangis juga dijelaskan di ayat Al-Quran lainnya yakni An-Najm : 43, At Taubah : 82, Yusuf : 12, Maryam : 58, An- Najm : 60, At Taubah : 92 dan Al Maa'idah : 83.
Hal ini diperkuat dengan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Tujuh orang yang Allah naungi dengan naunganNya dihari tidak ada naungan kecuali naungan Allah”, didalamnya disebutkan: “Seorang laki-laki yang mengingat Allah seorang diri lalu meneteslah air matanya.”, juga hadist yang diriwayatkan oleh Abu Umamah, Rasulullah bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah selain dua tetes benda cair dan dua bekas, yaitu tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang mengalir dari fi sabilillah.” Jadi, khusyuk dalam beribadah dapat diperoleh ketika menangis kepada Allah.
Orang yang khusyuk memiliki mata yang sehat dan terhindar dari penyakit mata, hal ini dikarenakan manfaat menangis terhadap kesehatan yakni :
1. Membantu penglihatan
Air mata merupakan lapisan yang terdiri dari beberapa elemen. Air mata sendiri memiliki fungsi melembabkan konjungtiva dan kornea pada mata, sehingga pada kondisi normal setiap kali berkedip sebuah lapisan air mata (tear film) dipoleskan pada permukaan mata.
Lapisan cairan air mata bagian tengah berfungsi untuk membersihkan permukaan kornea, menjamin pergerakan kelopak mata dan bagian konjungtiva palpebra tidak menggesek dan merusak permukaan kornea. Memberikan kornea permukaan yang halus sehingga menghasilkan pencitraan optis berkualitas tinggi.
2. Membunuh bakteri
Di dalam air mata terkandung cairan lisozim, beta-lisin, laktoferin, dan gamma globulin (IgA) yang merupakan protein spesifik pada air mata dan memberikan air mata sifat antimikrobial/kemampuan untuk membunuh bakteri yang membahayakan kesehatan mata, seperti Chlamydia trachomatis. Hal ini membantu mencegah infeksi pada mata seperti trakoma.
3. Mengeluarkan racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun, yakni air mata yang dikeluarkan pada saat menangis mengandung unsur mangan (Mn) 30 kali lebih banyak dari pada yang terdapat di serum darah. Ini menunjukkan bahwa air mata bisa berfungsi membersihkan tubuh dari racun.
4. Mengurangi stres
Dalam studinya, Frey beserta kolega-koleganya mempelajari perilaku tangisan pada lima kelompok orang selama sebulan. Para peneliti ini memantau tangisan emosional dan tangisan karena mata pedih. Kemudian, mereka diminta untuk mencatat tanggal, waktu, lama, alasan menangis, dan tanda-tandanya baik itu berbentuk pikiran, emosi, maupun isyarat fisik seperti rasa tercekat di tenggorokan , mata berair, atau aliran air mata. Ternyata, 94 persen wanita mengalami episode tangisan emosional dalam sebulan, sedangkan pria 55 persen. Delapan puluh lima persen wanita yang menangis mengaku merasa lebih baik dan lebih lega setelah menangis dengan leluasa, sebagaimana 73 persen pria yang menangis.
5. Mempercepat penyembuhan radang sendi / reumatik
Studi penting yang dilakukan oleh terhadap penderita rematoid artitis (RA) atau radang sendi menunjukkan bahwa kita menangis sebagai jalan untuk meredakan rasa sakit dan radang yang kronis. Peneliti di Nippon Medical School Tokyo , memaparkan bahwa pasien RA mengalami stimuli emosional yang sangat kuat. Di samping itu, ada hubungan antara berbagai respon neuro endokrin dan kekebalan (NEIR/Neuro Endocrine and Immune Response) dalam tubuh mereka dengan seberapa mudah mereka menangis . Respon tersebut di antaranya kadar hormon stres kortisol dalam darah, protein kekebalan interleukin 6, CD4, CD8 dan sel kekebalan pembunuh alamiah. Dari penelitian itu, mereka menyadari bahwa pasien yang mudah meneteskan air mata umumnya lebih membaik secara klinis dalam rentang setahun dibandingkan pasien yang tidak menangis. Mereka berkesimpulan , dengan menangis pengaruh stres terhadap NEIR ditekan sehingga RA lebih mudah dikendalikan.
Kesimpulan
Terdapat korelasi yang erat antara firman Allah dalam Al-Quran dan penelitian sains kesehatan mengenai manfaat menangis, yakni menangis yang merupakan perintah Allah dalam khusyuknya beribadah dapat meningkatkan kesehatan mata dan tubuh. Manfaat untuk kesehatan tubuh diantaranya membantu penglihatan, membunuh bakteri, mengeluarkan racun, mengurangi stress, dan mempercepat penyembuhan radang sendi / reumatik. Untuk itu, dalam menjaga kesehatan mata dianjurkan untuk beribadah kepada Allah dengan khusyuk hingga menangis. Maha suci Allah yang menganjurkan menangis dalam beribadah untuk mengoptimalkan kesehatan mata.
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran dan Terjemahan
Ad Vingerhoets, dan Lauren Bylsma. 2007. Crying as a multifaceted health psychology conceptualisation: crying as coping, risk factor, and symptom. The European Health Psychologist. Volume 9.
Dossey, Larry. 2007. Kekuatan Penyembuhan Luar Biasa dari Hal-hal Biasa. Empat Belas Langkah Alami Menuju Sehat dan Bahagia. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta
Frey, William H. dan Muriel Langseth. 1985. Crying: The Mystery of Tears. Minneapolis: Winston Press.
Umar, Abu Al-Ma’ali. 2006. 77 Cabang Keimanan. Jakarta: Jakarta Putra Grafika
Shalih bin Shuwailih Al-Hasawy. 2006. Tangis Para Salaf. Surakarta : Daar An-Naba’.
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/10/03/tips-atasi-mata-kering/. Diakses pada tanggal 24 Juli 2012 pukul 12.20
http://optikmelawai.com/eye_info/penyebab-mata-kering/834/. Diakses pada tanggal 24 Juli 2012 pukul 13.40
http://dkk2.fansi.web.id/profil/dkk-dalam-angka/statistik-10-penyakit-terbanyak Diakses pada tanggal 25 Juli 2012 pukul 21.40
http://azzam.mojokertocyber.com/artikel/133-hati-hati-dengan-penyakit-mata. Diakses pada tanggal 25 Juli 2012 pukul 22.00
terimakasih atas informasinya yang sangat menarik dan pastinya bermanfaat. sukses dan jangan lupa kunjungi blog kami :)
BalasHapusalhamdulillah kalau bermanfaat, promosi nih yaa, hehe
Hapusmkasih ya
BalasHapusyups, sama2 mas bro, :D
Hapus