Niatkan segala sesuatunya untuk menggapai ridho Allah. (Motto Nur Abdillah Siddiq)
Dilahirkan di pulau Garam, tanah Madura, yang kebanyakan kata orang memiliki perawakan keras, lantas tidak menjadikan saya seperti kebanyakan orang Madura. Banyak teman saya yang berkata bahwa saya tidak seperti orang Madura secara umum yang keras dan tidak sabaran. Tidak lain adalah orang tua saya yang sangat berjasa dalam membentuk kepribadian saya untuk selalu bertindak baik hati kepada orang lain, mengasihi dan menyayangi orang lain, dan memiliki sikap sabar. Terimakasih yang sangat banyak kepada orang tua saya yang telah sangat berjasa dalam membentuk kepribadian saya, saya menyadari bahwa saya tidak sanggup membalas jasa-jasa beliau yang sangat besar.
Orang tua saya juga telah memberikan nama yang sangat baik kepada putra ketiganya, Nur adalah cahaya, Abdillah adalah hamba Allah, dan Siddiq adalah jujur, jadi kurang lebih Nur Abdillah Siddiq memiliki arti Cahaya Hamba Allah Yang Jujur. Semoga saya dapat menjadi apa yang telah orang tua inginkan kepada saya, yakni menjadi cahaya penerang bagi sesama, hamba Allah yang taat, dan seseorang yang jujur dalam segala hal.
Setelah melakukan tes kepribadian dengan metode Florence Littauer, saya termasuk dalam kepribadian koleris-melankolis. Sudah banyak yang mengetahui bahwa koleris berarti menyukai segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan sedangkan melankolis adalah seorang pribadi yang menghendaki kesempurnaan dalam segala hal. Ya. Kepribadian tersebut sedikit banyak telah menggambarkan siapa diri saya. Bahwa apabila dalam suatu kelompok, biasanya posisi yang saya inginkan adalah menjadi seorang Leader dan saya menginginkan segala sesuatunya dijalankan dengan perfect.
Sebagaimana segala sesuatu, kombinasi kepribadian saya diatas memiliki dua sisi, yakni sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya adalah saya menjadi tidak canggung lagi ketika diamanahi dan ditunjuk menjadi seorang ketua, dan juga sebuah pekerjaan akan memiliki hasil yang memuaskan. Namun kekurangannya adalah saya sangat mudah terganggu oleh hal-hal kecil yang menurut saya kurang pas, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas/proyek/pekerjaan biasanya cenderung terlalu lama. Selain itu kekurangan kedua adalah dikarenakan memiliki ambisi untuk menjadi pemimpin, tidak jarang saya mengerjakan segala sesuatunya sendiri dan tidak ada orang lain yang membantu, yang pada akhirnya tidak efektif dan efisien.
Namun, sebagai manusia pembelajar, saya akan terus melakukan perbaikan pada diri saya sehingga dapat memaksimalkan kelebihan dan meminimalisir kekurangan. Salah satunya dengan berorganisasi. Dengan berorganisasi saya semakin menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna, setiap individu adalah suatu sosok unik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Melalui organisasi saya juga menerapkan apa yang telah diucapkan oleh motivator Ahmad Arqom , yakni:
”Biasakanlah untuk melihat seseorang sebagai pribadi yang layak dipelajari sekecil apapun kisah sukses yang telah diraihnya”.
Melalui berorganisasi, saya menyadari pentingnya kebersamaan, keutamaan team work dalam menyelesaikan pekerjaan dan toleransi dalam menyikapi perbedaan pendapat.
Selain hobi berorganisasi. Hobi kedua saya adalah menulis. Betapa indahnya peribahasa yang menyatakan bahwa,
“Sejarah hanya ditulis oleh dua warna, yakni hitam tinta para ulama dan merah darah para syuhada”.
Dengan menulis saya merasa dapat hidup selamanya. Tangan kita itu fana, sedangkan tulisan kita itu abadi, itulah yang saya percayai. Siapa yang tidak ingin hidup abadi apalagi dapat memberikan manfaat kepada banyak orang?, sepanjang zaman, tentu aliran pahala akan terus menerus mengalir kepada celengan amal perbuatan kita, Subhanallah, semoga kita tergolong kedalam umat yang demikian.
Jika ditanya mengenai cita-cita dan tujuan hidup, tentu yang utama adalah dapat bertemu dengan Allah di surga. (Amiin ya rabbal Alamin). Tetapi cita-cita di dunianya adalah mendirikan perusahaan dengan nama PT. Alchemist yang bergerak di bidang engineering. Banyak yang bertanya, saya kan teknik fisika, tetapi mengapa kok sering menggunakan nama beken Alchemist, kenapa kok bukan Alphysics?. Tidak lain adalah karena sejak SMA saya sangat terobsesi dengan yang namanya ilmu kimia. Jadi saya mengaliaskan nama saya menjadi Alchemist yang berarti seorang Ahli Kimia. Lantas mengapa bisa masuk Teknik Fisika, itu semua sudah digariskan dan ditetapkan oleh Allah dan saya ridho terhadap keputusan-Nya.
Dan saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena di Teknik Fisika terdapat bidang minat rekayasa Bahan yang setelah saya baca deskripsinya ternyata sangat berbau kimia. Meskipun kimia fisika tidak apalah, yang penting ada kimianya. Jadi saya tidak perlu melepaskan Alchemist dalam diri saya. Alhamdulillah.
Tokoh favorit saya adalah Nabi Muhammad SAW, beliau begitu sabar. Sangat ingin saya berjumpa dengan Rasulullah, membaca kisahnya membuat saya menangis bahwa ternyata ada manusia di muka bumi yang memiliki tingkat kesabaran seperti beliau. (Allahumma Sholli Ala Muhammad, wa Ala Aliy Muhammad). Sedangkan tokoh kedua adalah sang Penyihir Menlo Park, yakni Thomas Alfa Edison, seseorang dengan sertifikat paten terbanyak di bumi.
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.