*Judul terinspirasi dari Buku Karangan Ust. Anis Matta, Lc yang berjudul “Menikmati Demokrasi”.
Tulisan ini dipersembahkan untuk seluruh mahasiswa, wabil khusus aktivis dakwah kampus.
Hidup lajang atau jomblo sebenarnya tidak harus terlalu dipermasalahkan. Hidup jomblo sebenarnya juga bisa menyenangkan. Status jomblo tidak membuat seseorang menjadi serba kekurangan.
“Aku ragu ada dan tiadaku, tapi cinta mengumumkan bahwa aku ada”, Sir Muhammad Iqbal.
Meskipun benar, semua orang merindukan hubungan cinta, namun tidak ada alasan untuk tidak menjalani kehidupan yang dinamis dan penuh prestasi.
Berikut ada tips menjalani dan menikmati hidup dengan status jomblo namun tetap bahagia
1. Berfikir positif tentang cinta, bahwa cinta akan menemukanmu
Tidak perlu memusingkan status menikah atau jomblo. Yang terpenting adalah mampu menjaga sikap agar tidak bertentangan dengan syariat Islam, menjaga diri dari fitnah, serta memiliki pola pikir yang positif. Jangan merasa kesepian dan tidak dapat menemukan orang yang tepat yang bersedia untuk berteman. Lebih jauh lagi, suatu saat (InsyaAllah bila sudah waktunya) akan ada yang mau berkomitmen menjadikan diri kita sebagai pasangan hidup. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Jika berfikir bahwa cinta tidak akan menemukan kita, maka itulah yang akan terjadi. Tetaplah pada koridor berfikir bahwa waktu ada dua, yaitu waktu didunia dan waktu di akhirat. Jadi, tidak masalah apakah doa kita untuk dipertemukan dengan jodoh dikabulkan sekarang di dunia ini atau nanti di akhirat kelak.
2. Selalu bersyukur atas keadaan yang tengah dijalani
Hal sederhana yang mampu mengubah hidup seseorang adalah dengan selalu bersyukur. Selalu bersyukur atas kenikmatan hidup, seperti menikmati sinar mentari pagi atau menghirup secangkir teh panas, akan berdampak positif bagi kehidupan seseorang. Bila kita berfikir tidak bisa bahagia bila sendirian, maka hal itulah yang akan terjadi. Perlu diingat bahwa setiap pribadi memiliki pilihan dalam mendefinisikan kebahagiaan.
Senantiasa bersyukurlah atas udara segar yang dihirup setiap hari dan menghargai pemandangan sekitar. Salah satu hal terbaik menjadi jomblo adalah mempunyai waktu untuk introspeksi dan menemukan kebahagiaan sejati bersama cinta Allah SWT. Belajarlah menghargai orang lain disekitar kita dan dekatkan diri kepada Allah dengan membaca Surat CintaNya (Al-Quran) sebelum tidur atau saat tahajud.
3. Sibukkan diri dengan kegiatan dalam lingkungan yang positif
Setelah sekian lama hidup jomblo, ada kalanya seseorang merasa sendirian dan tidak diperhatikan. Ini tentu berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Pasalnya, kita merasa akan mendapat perhatian bila menjalin hubungan dengan seseorang. Padahal, banyak orang disekeliling kita yang tentu peduli pada kita.
Umumnya dalam suatu komunitas atau organisasi, sesama angggotanya memiliki hubungan yang sangat dekat sehingga antar anggota akan saling peduli dan mendukung satu sama lain. Cobalah aktif dalam lingkungan yang memiliki kesamaan hobi dan minat. Dengan demikian, kita dapat menikmati hidup minim bahkan tanpa stress serta dapat mengatur kadar emosi. Berpegang pada kemarahan dan menyalahkan keadaan hanya akan meracuni hidup kita.
Didalam organisasi/komunitas tersebut, latihlah diri agar memiliki sifat luwes, open minded, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial. Tekankan pula kepada diri bahwa status tidak menikah karena belum ada kemampuan dan belum datangnya jodoh bukanlah aib atau tidak lengkapnya hidup kita. Yang terpenting adalah pandai-pandai menjaga diri agar terhindar dari fitnah. Aktif dalam organisasi atau lingkungan tertentu juga akan membuat kita merasa berarti bagi orang lain.
4. Jangan terjebak masa lalu
Setiap orang tentu pernah merasakan patah hati. Namun, itu bukan berarti penghalang bagi kita untuk menemukan cinta yang baru. Bila selalu terbayang dengan kenangan buruk masa lalu, kita tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan di masa yang akan dating.
Dari berbagai pengalaman yang sudah dijalani buatlah daftar hal-hal yang diharapkan dan yang tidak diharapkan dari seorang pasangan hidup dunia akhirat impianmu. Dengan begitu, kita akan lebih terfokus menemukan pasangan idaman. Tetapi, jangan terlalu memaksakan diri untuk menemukannya hari ini atau dalam waktu dekat ini.
Saat jomblo, kita juga memiliki waktu untuk mencari tahu lebih banyak tentang berbagai hal yang berkaitan dengan sebuah hubungan. Tak perlu merasa takut gagal dan menyerah untuk memulai sebuah hubungan yang baru. Pengalaman justru akan membantu meminimalisasi kesalahan. Selain itu, kita juga bisa meminta nasehat kepada orang-orang yang lebih berpengalaman.
5. Isi waktu untuk mengatur diri sebaik mungkin
Sisi baik dari menjadi seorang jomblo adalah memiliki banyak waktu untuk diri sendiri. Manfaatkan waktu tersebut untuk memperbaiki diri, fokus berkarya, dan berprestasi dengan gemilang. Dengan status jomblo yang disandang, tidak perlu membayangkan hidup dalam pertengkaran, kecemburuan, dan kekecewaan dengan pasangan. Kita juga tidak harus memberikan laporan keberadaan pada pasangan setiap saat. Nikmati saja keadaan ini dan bebaskan perasaan kita dari beban yang selama ini menghantui hati.
Sekedar untuk tambahan ilmu, boleh dipercaya boleh juga tidak, dari sebuah penelitian di USA ditemukan bahwa pertengkaran dengan orang yang dicinta bisa berisiko bagi kesehatan. Stres pernikahan bisa berdampak buruk bagi jantung, dan dampaknya lebih buruk bagi wanita dibanding pria. Dan ternyata menjadi jomblo dan jarang bertengkar berpengaruh bagus terhadap kekebalan tubuh.
Di akhir tulisan ini, saya berdoa agar kita terutama yang memilih hidup untuk menjomblo agar lekas diberikan kemampuan dan lekas dipertemukan dengan jodoh dunia akhirat yang bukan hanya dapat membimbing melewati segala ujian dunia, tapi juga dapat mengantarkan pada kekekalan nikmat Surga-Nya, amiin.
Sumber : Jangan Galau Ukhti karangan Sasa Esa Agustina
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.