SUMENEP-Puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-737 ditandai dengan pagelaran prosesi pengangkatan Arya Wiraraja sebagai raja Sumenep dan kirab seni budaya, kemarin. Kirab budaya berlangsung sangat meriah. Ribuan masyarakat memadati sepanjang Jalan Trunojoyo tempat dilangsungkan kirab tersebut.
Sedangkan pagelaran kolosal pengangkatan Arya Wiraraja dilakukan di depan Masjid Agung Sumenep. Sebuah panggung berangka besi yang didirikan di depan masjid menghadap ke timur menjadi titik awal perhelatan seni budaya terbesar di Madura ini.
Masyarakat pun dibikin takjub dengan kebesaran dan keagungan budaya masa silam yang ditampilkan dalam bentuk tari, panggung, hingga busana dengan warna cerah yang menampakkan ciri khas Madura.
Prosesi pengangkatan Arya Wiraraja dikemas seperti halnya ketika masa kerajaan. Hampir semua seni dan budaya yang dimiliki daerah ini, mulai zaman kerajaan hingga sekarang ditampilkan secara bergiliran. Seperti tari panyongsong, tari codik somekar, tari panyoâ, parade hadrah, hingga musik tong-tong.
SAMBIL menyelam minum air. Selain merayakan hari jadinya, Pemkab Sumenep melalui dinas pariwisata dan kebudayaan ternyata memanfaatkan perayaan ini sebagai ajang promosi wisata, seni, dan budaya. Sehingga, tak heran jika perayaan kali ini bakal berlangsung meriah.
Dalam pementasan itu, panitia melibatkan sedikitnya 350 seniman. Mereka akan berperan sebagai Arya Wiraraja, permaisuri, dan tokoh pembesar keraton lainnya. Prosesi penobatan Arya Wiraraja itu akan digelar di depan Masjid Agung. Panitia telah membangun panggung besar yang menyerupai Pendapa Agung.
Prosesi penobatan Arya Wiraraja jarang sekali digelar pemkab. Sebelumnnya pernah sekitar 11 tahun lalu. Tapi, prosesinya dilakukan di dalam Pendapa Agung. Sebelum prosesi digelar, panitia menggelar kirab seni budaya. Kirab berupa parade kereta kencana, putri keraton, busana keraton, pasukan keraton, pasukan berkuda, dan pusaka keraton. Kirab dan prosesi itu dilakukan untuk menggambarkan kepada masyarakat tentang keunikan dan keagungan budaya Keraton Sumenep.
Sedangkan pagelaran kolosal pengangkatan Arya Wiraraja dilakukan di depan Masjid Agung Sumenep. Sebuah panggung berangka besi yang didirikan di depan masjid menghadap ke timur menjadi titik awal perhelatan seni budaya terbesar di Madura ini.
Masyarakat pun dibikin takjub dengan kebesaran dan keagungan budaya masa silam yang ditampilkan dalam bentuk tari, panggung, hingga busana dengan warna cerah yang menampakkan ciri khas Madura.
Prosesi pengangkatan Arya Wiraraja dikemas seperti halnya ketika masa kerajaan. Hampir semua seni dan budaya yang dimiliki daerah ini, mulai zaman kerajaan hingga sekarang ditampilkan secara bergiliran. Seperti tari panyongsong, tari codik somekar, tari panyoâ, parade hadrah, hingga musik tong-tong.
SAMBIL menyelam minum air. Selain merayakan hari jadinya, Pemkab Sumenep melalui dinas pariwisata dan kebudayaan ternyata memanfaatkan perayaan ini sebagai ajang promosi wisata, seni, dan budaya. Sehingga, tak heran jika perayaan kali ini bakal berlangsung meriah.
Dalam pementasan itu, panitia melibatkan sedikitnya 350 seniman. Mereka akan berperan sebagai Arya Wiraraja, permaisuri, dan tokoh pembesar keraton lainnya. Prosesi penobatan Arya Wiraraja itu akan digelar di depan Masjid Agung. Panitia telah membangun panggung besar yang menyerupai Pendapa Agung.
Prosesi penobatan Arya Wiraraja jarang sekali digelar pemkab. Sebelumnnya pernah sekitar 11 tahun lalu. Tapi, prosesinya dilakukan di dalam Pendapa Agung. Sebelum prosesi digelar, panitia menggelar kirab seni budaya. Kirab berupa parade kereta kencana, putri keraton, busana keraton, pasukan keraton, pasukan berkuda, dan pusaka keraton. Kirab dan prosesi itu dilakukan untuk menggambarkan kepada masyarakat tentang keunikan dan keagungan budaya Keraton Sumenep.
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.