Minggu, Agustus 30, 2009

Anaxagoras dari Yunani, yang hidup dari tahun 500 sampai 428 sebelum Masehi, berfilosofi tentang “benih kehidupan”, yang menurutnya terdapat pada semua organisme. Filosofinya telah ditafsirkan sebagai awal mula gagasan panspermia, yaitu konsep bahwa kehidupan di permukaan planet berasal dari kehidupan suatu tempat di luar angkasa yang dikenal dengan teori Kozmozoan.

Pada tahun 1870, seorang fisikawan skotlandia, William Thomson, Lord Kelvin, yang menemukan adanya karbon di dalam meteorit, mengatakan gagasannya:


"Ketika dua massa yang besar bertabrakan di luar angkasa, tentu saja setiap bagian terbesarnya hancur lebur, tetapi tanpaknya sudah pasti bahwa pada banyak kasus ada puing-puing besar yang terlempar ke segala arah. Banyak dari puing itu yang mungkin hanya mengalami sedikit goncangan dibanding goncangan pada sebuah pecahan batu karena pergeseran tanah atau oleh ledakan mesiu. Jika bumi dalam keadaan seperti saat ini, yang diselubungi oleh tumbuh-tumbuhan, bertabrakan dengan benda lain yang sebanding ukurannya, maka banyak pecahan besar kecil Bumi yang membawa benih tumbuh-tumbuhan dan binatang hidup niscaya akan tersebar ke ruang angkasa. Oleh sebab itu, dan karena kita semua sangat percaya bahwa pada saat ini maupun sebelumnya sudah ada banyak dunia kehidupan selain kehidupan kita, maka kita harus menganggap kemungkinan terbesar adalah terdapat banyak sekali batu meteor yang membawa benih sedang bergerak di luar angkasa. Jika saat ini tidak ada kehidupan di muka Bumi, yang tanpa alasan yang jelas, kita sebut sebagai sebab alamiah menyebabkan Bumi ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan."


Fisikawan Jerman, Hermann von Helmholtz yang bekerja di waktu yang sama dan mendukung gagasan ini, berkata. “Bagi saya, ini tampak sebagai kerja cara sains yang sangat tepat, jika semua usaha kita gagal untuk menghasilkan organisme dari benda tak hidup, untuk membangkitkan pertanyaan apakah kehidupan telah diciptakan, apakah hidup tak setua materi itu sendiri, dan apakah benih tidak dibawa dari satu planet ke planet lain dan tumbuh disuatu tempat subur dimanapun jatuhnya.”


Walaupun gagasan ini sangat menarik dan dinyatakan oleh ilmuan ternama pada masa itu, namun gagasan itu bukanlah teori yang bisa dibuat perkiraan dan diuji dengan percobaan, sehingga tidak mengalami kemajuan, paling tidak dalam tingkat metode ilmiah.

Pada tahun 1907, Svante Arrenius, peraih Hadiah Nobel dari Swedia untuk penelitiannya tentang kimia ion, menulis sebuah buku yang populer, World in The Making (Penciptaan Dunia). Arrhenius menyebutkan bahwa kehidupan dimulai di tempat lain, melayang-layang di atmosfer planet lain, dan bermigrasi melalui ruang angkasa seperti spora dibawa oleh tekanan radiasi bintang apapun yang menjadi pusat sistem planet itu.



Karena dipandang sebagai suatu teori, maka gagasan ini memperkirakan bahwa spora bisa bertahan dari radiasi ultraviolet Matahari sampai tiba di bumi. Sejumlah peneliti menguji spora dibawah kondisi yang mirip dengan luar angkasa dan ternyata spora itu tidak bisa bertahan hidup. Hasilnya, teori Arrhenius tenggelam. Kecuali sebagai inspirasi kisah-kisah fiksi ilmiah.


Salah satu kesulitan terbesar panspermia adalah bahwa gagasan itu tidak sungguh-sungguh menjawab pertanyaan bagaimana kehidupan yang pertama muncul. Ia hanya menggeser masalahnya menuju suatu tempat lain yang lebih sulit dijangkau.







Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload



Fullerena

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !