Potensi dan Khasiat Akar Cabe Jamu

Cabe jamu atau cabe jawa memiliki nama ilmiah Piper retrofractum. Sama seperti tanaman sirih, cabe jamu juga merupakan tanaman asli Indonesia. Cabai jamu dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun. Tanah lempung berpasir, dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik, merupakan lahan yang cocok untuk budidaya cabe jamu. Tanaman itu memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu. Sama halnya seperti sirih, tidak sedikit masyarakat Sumenep yang menanam sirih dipekarangan rumahnya.

Kandungan senyawa kimia cabe jamu yang telah diketahui :
Senyawa kimia :

Piperine , Chavicine Palmitic acids, Isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, 1-undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, Piperidin, Minyak atsiri, Tetrahydropiperic acids, Sesamin. Piplartine, Piperlonguniinine,

Senyawa kimia diatas yang bermanfaat terhadap kesehatan gigi dan rongga mulut adalah piperine. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar pada tanaman cabe jamu adalah bagian tanaman yang mempunyai komposisi piperine terbesar dibanding bagian tumbuhan lainnya.

Piperine tergolong obat penghilang rasa nyeri pada kelompok analgesik. Analgesik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan dan kesadaran secara total. Seseorang yang mengkonsumsi analgesik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgesik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri. Sehingga sangat efektif untuk meredakan nyeri pada saat sakit gigi.