Senin, Maret 21, 2011



Model soal dan jenis tes dalam proses penerimaan mahasiswa baru PTN (SNMPTN) sejak tahun 2009 berbeda dengan tahun‐tahun sebelumnya. Perbedaan itu adalah dengan adanya TES POTENSI AKADEMIK yang diujikan dalam seleksi mahasiswa baru PTN. Dalam SNMPTN, materi ujian TPA mempunyai bobot 30%. Begitu juga dengan USM‐STAN. Materi yang diujikan kini berupa TPA dan tes bahasa Inggris. Dengan demikian, mau tidak mau tes potensi akademik merupakan salah satu tes yang wajib dipersiapkan agar bisa lolos ujian saringan masuk perguruan tinggi negeri.

Sebagai hal baru yang diujikan dalam seleksi masuk PTN, maka tes ini bagi beberapa siswa sering menjadi momok yang mungkin bisa menghambat jalan mereka memasuki perguruan tinggi yang mereka idamkan. Mungkin ini disebabkan tidak ada materi pelajaran yang membahas secara khusus tentang materi TPA sehingga sebagian siswa masih buta tentang model soal TPA dan teknik penyelesaiannya. Dan ada juga yang berpikir bahwa kemampuan akademis merupakan suatu “takdir” atau "bakat", dan tidak dapat diubah karena kemampuan tiap orang secara akademis sudah ditentukan dari lahir. Namun, benarkah anggapan ini?


Langkah terpenting dalam persiapan menghadapi TPA adalah latihan, latihan, dan latihan. Hanya dengan cara inilah kalian akan dapat menyelesaikan soal-soal TPA cepat kilat.

TPA berguna untuk mengukur potensi akademik seseorang, yaitu potensi yang dianggap mendasari kemungkinan keberhasilan jika seseorang belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tes ini biasanya diperlukan pada saat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dan saat ini menjadi syarat mutlak untuk jenjang S2 dan S3. Untuk S2 skor yang harus dicapai adalah 500. Dengan skor itu seseorang dapat dianggap mempunyai kemampuan rata‐rata.

Sedangkan S3 harus ditempuh mencapai skor 550. Wah, cukup tinggi bukan, padahal untuk mencapai skor di atas rata‐rata seseorang harus bisa membaca soal dalam kurun waktu 40 detik/per soal. Membacanya kadang kita memerlukan waktu sekitar 20 detik untuk soal cerita, belum menghitung, belum membulatkan jawaban dengan pensil 2B, dan bagaimana kita punya persediaan waktu dalam menjawab soalnya?

Jadi, kecepatan dan ketepatan menjadi kata kunci sukses menjalani tes potensi akademik.

Kini TPA juga digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Model soal pada prinsipnya sama dengan TPA pada umumnya, namun secara penghitungan skor agak berbeda. Dalam TPA biasa jika salah nilai tidak dikurangi, namun dalam TPA seleksi masuk perguruan tinggi negeri jika salah nilai dikurangi 1. (minus satu) Artinya, tidak dianjurkan menjawab asal‐asalan karena bisa‐bisa nilai kalian akan menjadi minus!



Beberapa Tips yang harus dipersiapkan untuk menghadapi tes potensi akademik adalah:

1. Jika kita sudah mentok mengerjakan satu soal yang kita anggap sulit, segera beralih ke soal lainnya. Kerjakan soal berikutnya, karena tidak jarang soal yang berikutnya merupakan soal yang tingkat kesulitannya lebih rendah. Atau jika perlu jangan langsung mengerjakan soal pertama, pilihlah bagian soal yang kalian rasa paling mudah. Usahakan tidak berpikir terlalu lama pada satu soal karena kalian akan kehabisan waktu. Dengan tes ini kita akan diuji seberapa mampukah kita mengambil peluang, soal mana yang kita anggap mudah dan pasti kita kerjakan dulu, selebihnya untuk waktu yang tersisa kita bisa gunakan untuk mengerjakan soal yang belum terjawab.

2. Ilmu nembak cewek sangat diperlukan lhoo… Ilmu itu adalah “Rasa percaya diri yang kuat, sekuat-kuatnya”. Ini menjadi sangat penting karena dengan percaya diri, kita akan merasa optimis dan berpikir tanpa emosi sehingga dalam menebak jawaban tidak asal menebak.

3. Selanjutnya, ilmu para “sniper” juga harus kita pakai, yaitu fokus dan konsentrasi penuh. Jauhkan semua hal-hal yang tidak seharusnya dibawa di ruang tes! Pokoknya fokuskan pikiran kita pada soal yang sedang kita hadapi. Terutama dalam menghadapi penyajian angka, huruf, tanda baca, gambar simbol, kata dan kalimat kalian harus benar-benar cermat. Tapi juga jangan terlalu kaku. Serius tapi tetap santai. Seringkali kita menjadi tidak bisa mengerjakan hanya karena salah memahami soal.

4. Seringlah berlatih dengan kata ilmiah dan lebih bersifat akademisi akan membantu dalam menghadapi test kemampuan verbal. Khusus untuk tes kemampuan kata (Verbal) seperti padanan kata, antonim, sinonim dan analogi, dapat dipersiapkan dengan membaca kamus besar bahasa Indonesia. Atau kalian dapat mengaksesnya melalui situs http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/

5. Untuk bagian matematika dasar, materi yang sering keluar adalah terkait operasi aljabar sederhana, perkalian, pecahan, persentase, perpangkatan, desimal, perbandingan, dll. Mirip pelajaran matematika SD dan SMP. Inilah materi dasar yang sering digunakan dalam tes TPA.

6. Kemampuan kalian dalam berhitung cepat akan sangat menentukan kecepatan kalian dalam mengerjakan sebuah soal. Bayangkan saja 1 soal hitungan hanya diberi waktu maksimal 60 detik! Sedangkan soal yang disajikan tidak kira–kira susahnya. Dalam bentuk kualitatif atau angka. Seperti soal cerita menghitung kecepatan, statistik, bilangan berpangkat, pembagian bilangan pecahan, deret aritmatika, perbandingan luas sisi bidang datar, dimensi tiga dan logika matematika.

7. Selanjutnya tentang tes Logika, namanya juga tes logika, bukan perasaan kita yang diuji, tapi kemampuan logika kita. Logikanya jika “semua” adalah “tidak ada satu pun”, “sementara” dan “beberapa” adalah “tidak semua”.


8. Persiapan terbaik adalah dengan berlatih. Buku ini memuat ratusan soal TPA yang sering keluar. Coba kerjakan, kemudian cocokkan dengan pembahasan. Jika jawaban kalian salah, pahami pembahasannya kemudian coba kerjakan kembali hingga benar.

9. Trik dan Jurus terakhir adalah "Berpikirlah positif", meskipun uraian diatas mungkin membuat diri dan nyalimu ciut, percayalah bahwa SOAL TPA ITU MUDAH DAN DAPAT DISELESAIKAN. Sugestilah dirimu terus menerus dengan kalimat tersebut sebelum memulai ujian!

10. Pasrah dan jangan berhenti berdoa. Ingat, manusia hanya berusaha, dan TUHAN-lah yang menentukan.


Semoga Sukses !!

Gambatte Kudasai



Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload



Fullerena


1 komentar:

  1. Materi blog diatas sangatlah baik karena dapat memotivasi seseorang dan dapat menjelaskannya dengan baik. Terimakasih

    BalasHapus

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !