Selasa, April 05, 2011


Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan banyak menyimpan kekayaan alam. Luas lautan Indonesia hampir 70% dari total keseluruhan luas negara Indonesia. Sebesar 14 persen dari terumbu karang dunia ada di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 2.500 jenis ikan dan 500 jenis karang hidup di dalamnya, tetapi belum banyak dipahami betul nilainya bagi bangsa Indonesia. Masih banyak potensi-potensi yang belum bisa dimaksimalkan oleh para penduduk Indonesia. Di setiap wilayah Indonesia pada dasarnya menyimpan bermacam-macam kekayaan laut yang bernilai potensi tinggi. Karena sebenarnya setiap bagian Nusantara kita adalah tambang emas yang belum semua bagiannya muncul ke permukaan.

Pulau Madura, salah satu pulau di Nusantara yang kaya akan hasil perikanan. Seperti halnya kekayaan SDA yang ada di Ambunten ini. Ambunten adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Daerah ini terletak di Pulau Madura. Terletak di koordinat 6°54′0″LS,113°45′0″BT. Kecamatan Ambunten mempuanyai luas total wilayah 50.542,966 Kkm² (2,41 % dari luas Kabupaten Sumenep). (http://id.wikipedia.org/wiki/ambunten)

Di Ambunten terdapat sebanyak 15 desa, jarang sekali dijumpai pabrik. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah kesenjangan sosial antara usia kerja dan kesempatan kerja yaitu pengangguran. Oleh sebab itu di Ambunten lebih sering dijumpai masyarakat yang berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya warung-warung yang menjual berbagai macam barang dan makanan di sepanjang jalan.

Namun dewasa ini geliat pergerakan ekonomi industri kecil dan menengah mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini membuktikan bahwa persaingan sudah sangat ketat, sehingga masing-masing pengusaha harus memiliki diferensiasi terhadap produk yang ditawarkan. Diferensiasi ini salah satunya dapat dilakukan dengan diferensiasi rasa apabila produk berupa makanan. Begitu juga dengan pengusaha terasi di Ambunten, mereka juga harus mampu membuat produknya sedemikian rupa agar mampu menguasai pasar, salah satunya dengan membuat terasi udang rebon dengan kebersihan dan gizi yang baik.

Udang rebon berasal dari famili sergestidae dan mysidaceae ini selain murah juga mudah didapatkan di daerah Ambunten, karena sebelah utaranya berbatasan dengan laut Jawa yang menyimpan banyak jenis udang. Dalam pembuatan terasi, udang rebon yang digunakan adalah udang kering sehingga nantinya berubah menjadi suatu produk yaitu terasi dengan melalui tahap fermentasi.

Terasi merupakan hasil olahan udang sehingga tidak diragukan lagi kualitas terasi udag rebon kecamatan Ambunten yang masih dikelola secara tradisional dan sederhana namun pemasarannya sudah merambah ke beberapa daerah luar pulau Madura, yaitu Jember, Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan beberapa daerah lainnya.. Dalam pembangunan jangka panjang ke depan, pengembangan agrobisnis perikanan juga harus mampu menjawab segala tantangan akan permintaan jenis-jenis komoditas dan produk perikanan, baik untuk pangan maupun lainnya.




Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload



Fullerena


0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !