Selasa, Mei 03, 2011

Asta Tinggi merupakan kompleks makam para raja Sumenep, keturunan dan kerabatnya. Dibangun sekitar tahun 1750. Kompleks ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing mempunyai gerbang tersendiri. Bagian pertama di sisi kiri terdiri dari kubah Bindoro Saud, kubah Pangeran Jimad dan kubah P. Pulang Jiwo. Bagian ini berisi makam yang lebih tua, sehingga kita disyaratkan untuk memasuki kompleks ini terlebih dahulu. Bagian kedua berada di tengah dan mempunyai bentuk yang paling indah. Di sini terdapat dua kubah makam yaitu kubah Sri Sultan A. Rahman & kubah Panembahan Sumolo. Sedangkan bagian ketiga merupakan bagian terlarang, dalam artian kita tidak diperkenankan memasukinya. Jangankan memasuki, baru selangkah menginjakkan kaki ke jalurnya saja sudah disemprit ;)

Selain di dalam kubah, makam juga tersebar di seantero kompleks dengan usia yang beragam, bahkan ada yang berusia cukup muda (tahun 90an). Makam yang ada di dalam kubah sebagian ditutupi kain dan kelambu. Menurut juru kunci kelambu tersebut diberikan oleh orang-orang yang hajatnya telah terkabul selepas berdoa di makam ini.

Untuk memasuki makam, kita harus melapor dulu ke juru kunci dengan memberikan sumbangan seikhlasnya. Sebelum memasuki gerbang makam kita harus melepas alas kaki dan berjalan di jalan berlantai yang sudah disediakan.

Keraton Sumenep atau biasa disebut keraton Panembahan Sumolo didirikan tahun 1762. mempunyai tiga bangunan utama berupa bangunan induk kraton, Taman sare dan Labang Mesem. Selain itu di depan kraton juga terdapat museum disamping musium yang ada di samping kiri bangunan induk keraton. Pada bangunan induk keraton kiyta jumpai aula pertemuan dengan kursi-kursi merah berukir, koridor dan tempat kediaman raja. Uniknya di tempat ini banyak sekali lampu gantung dan lampu dinding. sayang kita tidak diperkenankan memasuki kediaman raja. Hanya boleh mengintip dari jendela kaca yang pecah (atau sengaja dipecah kali).



Kubah Panembahan Semolo

Gerbang makam II

makam berkelambu

Selamat datang

Pot batu

Gerbang makam I

Di balik pintu

Bangunan induk keraton

Labang Mesem

Jajaran pilar

Kamar istri raja

Lambang kerajaan di atas atap


Koridor penuh lampu

Malaikat tersenyum di gerbang senyum

Taman Sare

Seperti irisan bolu gulung

Pintu bernuansa merah

Tugu

Lampu gantung.

Kereta raja.

Related Posts:

  • Menunggu kepunahan Bahasa Madura Bahasa Madura sebagai bahasa komunikasi saat ini jarang dipergunakan oleh masyarakatnya. Fenomena tersebut sangat dikhawatirkan oleh para penutur dan ahli bahasa Madura. Hal ini berawal dari minimnya penggunaan bahasa Madura… Read More
  • Tentang SMAN 1 SumenepTidak terasa telah hampir tiga tahun lamanya, aku bersekolah di SMAN 1 Sumenep. Tidak lama lagi, aku akan segera menghadapi Ujian Nasional dan lulus sekolah. Menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi, UNIVERSITAS. Namun kur… Read More
  • Melestarikan Bahasa MaduraDewasa ini perkembangan bahasa Madura dapat dikatakan tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi seperti kurangnya antusias masyarakat untuk melestarikan bahasa Madura dan tidak adanya u… Read More
  • Pesona Taman Bunga di Kabupaten Sumenep Mendengar sebuah frase “Taman Bunga”, maka akan terlintas dalam pikiran kita suatu hamparan tanah lapang yang penuh dengan bunga dan pepohonan. Memang itulah arti taman Bunga dalam artian sempit. Tetapi definisi taman bunga … Read More
  • Sekelumit tentang Bahasa MaduraBahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi identitas bagi suatu suku bangsa. Misalnya suku Jawa mempunyai bahasa Jawa, suku Sunda mempunyai bahasa Sunda dan suku-suku lainnya. Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa… Read More

0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !