Bulan juli dua ribu lima
Majelis Ulama Indonesia berfatwa
Liberalisme bertentangan dengan agama
Haram umat Islam menganutnya
langit opini heboh
"MUI tolol, MUI bodoh", pekik seorang tokoh
"MUI harus dijerat pasal provokator", teriak seorang profesor
"MUI harus dibubarkan", saut seorang agitator
MUI menjadi bulan-bulanan
Dianggap melawan titah sang tuan
Penyebar liberalisme yang menyilaukan
manusia haus pujian dan mata duitan
Umat Islam Indonesia yang dua ratus juta
menjadi target utama mereka
Apalagi kyai dan santri-santrinya
Digoda ilusi kebebasan dan kemilau harta
Pluralisme agama menggerus keyakinan utama
Mengajak manusia menyamakan agama
tanpa beda Allah dan berhala
Sama saja shalat dan bertapa
Liberalisme membebaskan manusia
Dari kungkungan ajaran agama
Menyamakan nikah dan zina
menyokong lesbi mencerca nikah siri
Dulu, penjajah merampok politik dan ekonomi
kini, ditambah lagi pikiran dan hati
dipaksa menjadi kafir sejati
lepas dari ajaran tauhid para nabi
Semoga para kyai dan santri berilmu tinggi
Sadar akan bujuk rayu setan, musuh para nabi
Kata-kata menawan menipu hamba Ilahi
Mengejar popularitas dan kebebasan yang meracuni
(Adian Husaini, 2011, Novel Kemi : Cinta kebebasan yang Tersesat)
Keyword : Liberalisme, Puisi, JIL, Cinta kebebasan yang tersesat, Novel Kemi, Adian Husaini, Islam Liberal, Indonesia, Resensi
Senin, Mei 21, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.