Hari seakan jam, jam seakan detik
Waktu berlalu dengan cepatnya
Dipacu oleh tekanan
Yang datang setiap saat
Hidup yang dulu penuh makna
Bahagia
Sekarang tanpa makna
Mengecewakan
Ya Allah,
Hambamu yang lemah
Memohon agar waktu berhenti
Meski hanya sedetik saja
Agar terbebas dari jeratan tekanan
Agar dapat beristirahat
Dengan tenang tanpa tekanan
Rabu, Juni 17, 2009
Rabu, Juni 17, 2009
Nur Abdillah Siddiq
Puisi
No comments
Related Posts:
Rintihan #1Mencuat suatu memoriSenyum singkat bibir mungilmuYang berdegup jantung bila melihatnyaBerdengung kagum hati yang risauMenjadi tenang tak beriak suasananyaMemikat memutarbalikkan fikiranBerputar-putar dalam pengharapanTak kute… Read More
KondisiBagaikan ilalang di tepi jalanBerserakan memenuhi sudut-sudut jalanBaunya yang semerbakSolidaritas mereka seperti semutHentakan kaki dan gemerincing rodaMenambah kesumpekanKondisi di Rumah Sakit… Read More
Ngigau(Untuk adikku yang mengigau ditengah malam)Adikku pejamkan matamuRasakan bahwa engkau terbangMengedari pulau impianYang belum terjamah oleh manusia Namun,,,,,Mimpimu salah arahKau katakan nang, Ning ,nungPertanda irama kemati… Read More
Terpendam SelamanyaDirimu selalu terbayang-bayang dalam benakkuMencekik nadi hingga merenggut nafasParas, tingkah dan intelektualmuMeyakinkan diriku tuk selalu memujamuHarus kuakui kepada duniaBahwa cinta ini sangat membaraBagai api neraka yang… Read More
Pantaskah???Pantaskah mereka tertawaDiatas penderitaan orang lainPantaskah mereka berbangga hatiBila bukan keringatnya sendiriPantaskah mereka disebut pemimpin Bila tak dapat memimpin dirinya sendiriAtaukah disebut pemenangBila tak dapat… Read More
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.