Selasa, Juli 07, 2009

Johannes Gregor Mendel, beliau adalah seorang biarawan di Brunn, Austria (kini dikenal dengan Brno, republik Ceska). Sehari-hari Mendell merawat Kacang Ercis dan menelitinnya. Semua jasanya dalam genetika telah mendongkrak ilmu SAINS, dan tidak berlebihan kiranya untuk menyebut Mendel bapak Genetika Modern. Pada saat Mendell mengajukan hasil penelitiaan kacang ercisnya kepada Komunitas studi sejarah Alam Brunn, banyak para ilmuan yang menganggapnya itu hanya rekayasa saja, penemuannya tidak relevan karena hasilnya tampak janggal dan tidak sesuai dengan ide-ide yang telah ada saat itu tentang pewarisan.

Mendell sesungguhnya jauh lebih maju dari pada masanya. Nilai penting hasil penelitiaannya, baru disadari 40 tahun kemudian, tentunya mendel yang sudah meninggal tidak dapat menikmati secara langsung hasil usahanya tersebut. Selama 40 tahun sejak publikasi mendel mengenai kacang Ercis, dunia genetika telah melalui sejumlah perbahan radikal, dari Charles Darwin yang mengajukan teori Pangenesis. Teori darwin yang menyatakan organ tubuh menghasilkan semacam partikel, yang dinamakannya gemula yang merupakan bentuk mini dari organ. Asumsinya adalah bahwa gemula tersebut dialirkan darah menuju organ reproduksi, setelah sel sperma bersatu dengan sel telur, gemula dari tiap orang tua akan bercampur. Namun teori ini berhasil ditumbangkan oleh Sepupu darwin sendiri, yakni Francis Galton.

Menyusul kemudian teori pewarisan menuruk Lamarck, yang menjadikan jerpah sebagai objek utamanya. Teorinya menyatakan bahwa karakteristik yang diperoleh selama masa hidup sesorang dapat diwariskan. Menurut Lamarck, apabila anda berolahraga sehingga menjadi kuat, maka anak-anak anda akan mewarisi kekuatan anda. Tentu saja teori ini tidaklah benar, dan hanyalah kisah fiksi sains semata.

Lalu tidak ketinggalan, Weisman turut campur tangan yang teorinya merupakan pukulan keras bagi penganut setia Lamarck. Weisman yang dikenal dengan teori plasma nutfah membantu memfokuskan pemikiran dunia ilmiah dan mengarahkan ilmu genetika menuju abad berikutnya. Teori yang radikal menyatakan bahwa Plasma Nutfah (sel-sel gamet) berkembang secara independen dari bagian tubuh lain, selain itu resep genetik diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui gamet dan tidak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada bagian tubuh lain (sel somatik). Dengan kata lain, Tubuh hanyalah kendaraan bagi transmisi atau perpindahan lini nutfah.

Ketika disadari teori-teori radikal tersebut tidak berbeda dengan hukum pewarisan mendel, tiba saatnya untuk Almarhum mendel menjadi sorotan. Para ilmuan lainnya terus meneliti dan akhirnya meneliti DNA.

DNA yang telah kita ketahui strukturnya, ternyata memilki sejarah tersendiri. Berawal dari Penemuan Difraksi pada Sinar X, Dua ilmuan Jenius yang berbeda bidang, yakni James watson dan Francis Crick berkolaborasi untuk memecahkan bentuk tiga dimensi dari struktur DNA itu sendiri. Menginterpretasikan struktur tiga dimensi suatu molekul dari beberapa titik yang tersebar pada sebuah film sinar X, tidaklah mudah. Crick pun yang seorang ahli fisika berusia 35 tahun, mulai mendalami matematika rumit untuk menginterpretasikan pola-pola difraksi dari sinar DNA.

Kedua ilmuan tersebut mengabiskan banyak waktu bersama mambangun model-model tiga dimensi dari DNA. Dengan mermodalkan pengetahuan yang luas, Potongan-potongan kuningan, kawat, dan baut. Hingga pada suatu hari di tahun 1953, Watson dan Crick mengalami moment kemenangan, Heliks ganda DNA pun diumumkan kepada Dunia.

Semua kerja keras dari para ilmuan Genetika membuahkan hasil yang sangat manis. Keberhasilannya untuk menkloning Domba dolly, nampaknya juga memilki alasan yang kuat untuk berhasil dalm mengkloning manusia. Secara ilmiah, mengkloning domba ke mengkloning manusia, adalah satu langkah yang kecil, namun merupakan satu langkah yang besar secara etika bagi umat manusia.

Genetika memiliki peranan penting dalam kehidupan, dari makanan, bidang kedokteran, mencegah penyakit menurun, hingga Human project. Kontroversi tidak akan pernah lepas dari genetika, karena dengan ilmu genetika, seolah-olah Manusia dapat menjadi tuhan, karena sekarang bayi yang mungil dan lucu sudah dapat dibuat dalam tabung reaksi melalui metode fertilisasi in vitro. Bayi tabung pertama dilahirkan pada tahun 1978 di Inggris. Dan sejak saat itu, ribuan bayi telah dilahitkan melalui metode tersebut.

Tentu saja, hal ini sangat beretentangan dengan moral dan etika, para ilmuan telah dianggap melanggar hukum alam. Tekhnik fertilisasi in Vitro atau IVF atau bayi tabung dianggap tidak etis oleh sebagian orang, bahkan dilarang diberbagai negara.

Namun tak lama lagi akan tiba zaman ketika nasib ditentukan di Pasar bebas. Seiring dengan tesedianya pemeriksaan genetik baru, hantu Eugenika akan muncul kembali. Genetika modern tidak hanya memungkinkan kita untuk melihat masa depan, tapi juga memberikan sebuah cara untuk mengubah masa depan.

Diambil dari berbagai sumber tentang buku Genetika.


0 Reactions:

Posting Komentar

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !