Rabu, Maret 30, 2011



Pada suatu petang, antena seekor ngengat jantan mendeteksi antraktan (zat kimiawi penarik semacam feromon yang berfungsi sebagai parfum) yang dihasilkan oleh ngengat betina disuatu tempat yang searah dengan datangnya angin. Ngengat jantan terbang ke udara, mengangkasa, mengikuti jejak bau itu menuju ngengat betina.

Dalam perjalanannya, tiba-tiba sensor vibrasi di bagian abdomen ngengat itu mendeteksi derik ultrasonik dari seekor kelelawar yang dengan cepat mendekat. Sonar kelelawar memungkinkan mamalia tersebut menemukan ngengat dan mangsa serangga terbang lainnya. Kemudian sistem saraf ngengat secara reflek mengubah output motoris ke otot sayapnya yang memungkinkan serangga itu mengelak dalam gerakan spiral ke arah tanah. 

Banyak ngengat dapat melarikan diri karena mampu mendeteksi sonar kelelawar dari jarak sekitar 30 m. Sedangkan kelelawar harus berada dlam jarak 3 m untuk dapat mengindera ngengat, akan tetapi karena kelelawar terbang jauh lebih cepat dari pada ngengat, kelelawar masih tetap mempunyai waktu untuk mendeteksi, menuju sasaran, dan menangkap ngengat (mangsanya).

Hasil interaksi ini bergantung pada kemampuan pemangsa (kelelawar) maupun mangsa (ngengat) untuk mengindera stimulus lingkungan yang penting dan menghasilkan gerakan terkoordinasi yang tepat. Meskipun tidak semua interaksi seekor hewan dengan lingkungannya dari waktu ke waktu sedramatis interaksi dan pengolahan antara pemangsa dan mangsa,

Pendeteksian dan pengolahan informasi sensoris dan pembangkitan output memberikan dasar fisiologis bagi semua perilaku hewan.


Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable), 
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini 
silahkan mendownload


Fullerena


Related Posts:

  • Teori KozmozoikAnaxagoras dari Yunani, yang hidup dari tahun 500 sampai 428 sebelum Masehi, berfilosofi tentang “benih kehidupan”, yang menurutnya terdapat pada semua organisme. Filosofinya telah ditafsirkan sebagai awal mula gagasan panspe… Read More
  • Teori BiogenesisWalaupun telah bertahan sampai ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan teori Abiogenesis, hal itu dikarenakan teori Abiogenesis kurang masuk akal. Para ahli yang ragu terhadap teori Abiogenesis terus mengadakan penelitia… Read More
  • Universitas Ternama di Indonesia (Part 2)Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan pertama, (klik link dibawah) Universitas Ternama di Indonesia (Part 1) 4. UGM (Universitas Gajah Mada) Universitas Gadjah Mada (bahasa Inggris: Gajah Mada University) merupakan univ… Read More
  • Teori ciptaan (special creation)Sebelum ada ilmu sains yang terorganisasi atau bahkan metode ilmiah yang mengharuskan adanya bukti, di dunia barat telah dikenal luas sebuah teori mengenai asal usul kehidupan. Bentuk kehidupan di bumi diciptaka oleh suatu ke… Read More
  • Teori Asal Usul KehidupanDimasa lalu orang-orang telah memiliki banyak sekali gagasan mengenai bagaimana kehidupan di bumi bisa terjadi. Beberapa diantaranya jauh dari lingkup sains. Kita akan mulai dengan membahas beberapa catatan tentang asal mula … Read More

1 komentar:

Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Yuk Taaruf









Nur Abdillah Siddiq
Mahasiswa Jurusan Fisika ITS, sedang menggeluti Fiber Optik dan dunia pengembangan diri. Berusaha mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada agama Islam, Negara Indonesia, dan Orang Tua Tercinta (H. Fajar Rahman dan Hj. Sri Tumiasih).

Blog ini adalah website pribadi Nur Abdillah Siddiq. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Yuk Baca !

Yuk Baca !