Salmon mengikuti penciumannya menuju tempat tinggalnya.
Berbagai spesies salmon Pasifik adalah penjelajah laut yang terampil. Pasalnya mereka menggunakan alat indera untuk mendukung segala aktivitas penjelajahan laut, khususnya alat indera penciuman. Indera penciuman berbagai spesies salmon Pasifik telah termodifikasi.
Beberapa spesies salmon Pasifik hanya memiliki satu tempat tinggal yang berupa sungai kecil untuk bertelur. Mereka mmelakukan satu kali perjalanan pulang-pergi dari sungai kecil dimana ikan itu menetas, menuju laut dan samudera luas melalui sungai-sungai seperti sungai Columbia, hingga kemudian kembali ke sungai kecil tempat asalnya untuk bertelur lagi.
Ketika telah berada di laut, salmon dari banyak sistem sungai berkumpul dan mencari makan bersama-sama di teluk Alaska. Salmon yang sudah matang secara seksual memisah menjadi kelompok-kelompok berdasarkan asal georgrafis yang sama dan bermigrasi kembali ke sungai dari mana ikan-ikan itu menetas.
Selama tahap pertama perjalanan pulang ini, ikan-ikan Salmon bisa menentukan arah mengikuti posisi matahari. Jika salmon telah mencapai daerah umum sungai yang menuju ke sungai kecil tempat tinggalnya, indera penciumannya yang tajam akan mengambil alih penentuan arah tersebut. Air yang mengalir dari setiap sungai kecil ke sungai yang lebih besar membawa suatu bau yang unik dari jenis tumbuhan, tanah, batu dan komponen lain. Bau-bauan itu ternyata tertanam dalam memori salmon muda sebelum ia bermigrasi ke laut.
Tahun-tahun berikutnya, pada saat perjalanan pulang, seekor salmon akan mengikuti petunjuk kimiawi ini (bau dari setiap komponen yang berbeda) pada setiap persimpangan dalam sistem sungai tersebut. Dengan melawan aliran air, kadang-kadang mencapai ratusan mil jauhnya, ikan-ikan Salmon akhirnya sampai pada tempat asalnya, bertelur dan mati.
Fasilitas copy, ctrl + a, ctrl + c, dan klik kanan telah dimatikan (disable),
apabila hendak menyalin dan mendapatkan postingan ini
silahkan mendownload
0 Reactions:
Posting Komentar
Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya (Manungkarjono, 2007). Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.